Padang, MINA – Mahasiswa Universitas Andalas berhasil menciptakan alat yang dapat mengukur secara langsung tingkat kematangan suatu buah terutama kematangan buah Melon dan buah Semangka dengan menggunakan sensor suara KY-037 berbasis microkontrolerATmega 328.
Alat pengukur tingkat kematangan ini dinamakan dengan Rang Bagak singkatan dari Rancang Bangun Alat Deteksi Kematangan Buah Melon dan Semangka yang diprakarsai oleh tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.
Adapun ketiga mahasiswa ini adalah Aliman, Yolta Alza Putra dan Ardillah Anggraini Sirtin yang dibimbing langsung oleh Khandra Fahmi, Ph. D.
“Pembuatan alat ini dilatarbelakangi kebiasaan masyarakat yang menentukan tingkat kematangan buah secara conventional yaitu dengan mengetuk buah tersebut sehingga menghasilkan bunyi kemudian bunyi yang dihasilkan akan menentukan apakah buah tersebut matang atau tidakknya,” kata Aliman saat dihubungi MINA pada Kamis (13/7) di Laborotarium Teknik Penggolahan Pangan dan Hasil Pertanian Universitas Andalas.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Menurutnya cara ini sangat subjektif sekali namun kemampuan pendengaran setiap orang berbeda-beda mengakibatkan pendeteksian kematangan buah melon dan semangka menjadi tidak efektif.
Dia menambahkan disinilah peran teknologi untuk mengatasi masalah yang dihadapi petani melon dan semangka khususnya.
“Teknologi ini mampu mendeteksi kematangan buah secara objektif dan skala yang digunakan jelas sehingga mutu dan kualitas buah melon maupun semangka meningkat,”ujarnya.
Ia memaparkan mutu dan kualitas buah melon serta semangka berhubungan erat dengan pascapanen, buah melon maupun semangka yang dipanen matang maupun tidak matang mempunyai penanganan pascapanen yang berbeda-beda.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Maka daripada itu perlu dirancang alat yang dapat menentukan kematangan buah melon dan semangka berdasarkan frekuensi yang dihasilkannya.
Dikatakannya alat ini dirancang berdasarkan hubungan antara frekuensi suara yang dihasilkan dengan parameter mutu buah seperti total padatan terlarut, kadar air dan kekerasan buah.
Selain itu ia menyebutkan alat ini terdiri dari dua komponen, komponen pertama yaitu box yang terdiri dari sensor, rangka utama box, LCD, tombol ON/OFF, tombol pilihan semangka dan melon kemudian komponen kedua yaitu bandul pengetuk buah melon.
Dijelaskannya alat pendeteksi kematangan buah melon dan semangka ini akan bekerja optimal jika keadaan lingkungan atau ruangan pada saat pendeteksian tidak bising atau suara yang ada sedikit sekali.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Dengan adanya alat ini ia berharap dapat membantu petani dalam menentukan tingkat kematangan buah semangka dan buah melon yang lebih tepat dan akurat, lebih dari itu alat ini juga dapat membantu konsumen dalam menentukan buah yang matang dipasaran.
Disamping itu tujuan diciptakan alat ini juga untuk mempelajari hubungan frekuensi suara yang dihasilkan dengan mutu buah meliputi total padatan terlarut, kadar air dan kekerasan buah melon dan semangka.
Sementara itu, Khandra Fahmi mengatakan penelitian ini didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC).
PKM-KC ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan kreativitas serta inovatif mahasiswa dalam ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan ditengah-tengah kehidupan masyarakat maupun dalam dunia usaha.
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru
“Program ini bersifat konstruktif dan harus menghasilkan suatu design, sistem dan model atau sejenisnya,” ungkapnya. (L/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)