Amerika Serikat, MINA – Shruthi Kumar, salah satu mahasiswa Universitas Harvard, saat wisudanya menyuarakan solidaritasnya untuk Gaza.
Kumar juga mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam atas sikap pihak pengelola universitas yang menolak memberikan ijazah kepada sebagian mahasiswa teman-temannya yang menunjukkan solidaritas terhadap Gaza. MEMO melaporkan, Senin (27/5).
Ia berbicara pada acara wisuda lulusannya di universitas tersebut, dengan penyampaian yang tidak sesuai dengan teks yang diberikan kepadanya.
Ia dengan tegas mengkritik sikap administrasi universitas terhadap Gaza.
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi Israel
Kumar, yang berasal dari Asia Selatan, mencatat, pesan-pesan kebebasan berekspresi dan solidaritas mereka terhadap Gaza dihukum sesaat sebelum kelulusan, dengan mengatakan, “Saya sangat kecewa dengan intoleransi terhadap kebebasan berbicara dan hak pembangkangan sipil di kampus.”
“Para mahasiswa telah berbicara. Fakultas telah berbicara,” ungkapnya.
“Harvard, apakah kamu mendengar kami?” tanyanya.
“Sekarang, kita berada dalam momen perpecahan dan ketidaksepakatan yang intens. Mengenai kejadian di Gaza, saya melihat penderitaan, ketidakpastian, dan keresahan di seluruh kampus,” kata Kumar dalam pidatonya yang berjudul, “Kekuatan dari Ketidaktahuan.”
Baca Juga: Menolak Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodok Blokir Jalan di Israel Tengah
“Mungkin kita tidak tahu bagaimana rasanya menjadi sasaran etnis. Mungkin kita tidak tahu bagaimana rasanya berhadapan dengan kekerasan dan kematian. Tapi, kita tidak perlu tahu,” tambahnya.
“Solidaritas tidak bergantung pada apa yang kita ketahui, karena ‘tidak mengetahui’ adalah sebuah sikap etis. Ini menciptakan ruang untuk empati, solidaritas, dan kemauan untuk mendengarkan,” lanjutnya.
Harvard termasuk di antara banyak universitas yang menyaksikan demonstrasi pro-Palestina.
Mahasiswa pro-Palestina yang mendirikan kamp di kampus Universitas Harvard di negara bagian Massachusetts, AS sebagai tanggapan terhadap serangan pendudukan Israel, melanjutkan kamp solidaritas mereka dengan Gaza selama lebih dari tiga pekan.
Baca Juga: Israel Lancarkan Operasi Penculikan Warga Palestina di Bethlehem
Setidaknya 20 mahasiswa yang mendukung kamp solidaritas Gaza diskors oleh Pengurus Harvard dan lebih dari 60 mahasiswa dikenakan sanksi disiplin.
Universitas Harvard mengumumkan, mereka tidak akan memberikan ijazah kepada 13 mahasiswa yang ikut serta dalam demonstrasi pro-Palestina. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Israel Targetkan Rumah Sakit dan Gereja di Lebanon