Puskamling-2-1-300x200.jpg" alt="" width="300" height="200" />Bandung, 19 Syawwal 1438/13 Juli 2017 (MINA) – Sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) menggagas program pengabdian kepada masyarakat bertajuk Perpustakaan dan Kegiatan Mendongeng Keliling (Puskamling). Program ini merupakan salah satu implementasi peningkatan pertumbuhan minat baca anak-anak dengan inovasi penyajian yang berbeda.
Adalah Uha Julaeha (Fikom), Anissa Faradilla (Fakultas Psikologi), Muhammad Ihsan (Fikom), Mira Rahmawati dan Rezania Fitria (FIB) yang menggagas program Puskamling. Kelimanya melakukan kegiatan di Desa Nanggerang, Jatinangor sejak April 2017.
Dalam keterangan pers Unpad yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), program Puskamling dilatarbelakangi keluhan pihak Desa Nanggerang akan kurangnya pemanfaatan perpustakaan desa. Sejak 2015, di desa tersebut didirikan perpustakaan “Taman Baca Harian Cerita dan Inspirasi” (Taman Cerdas) oleh tim Desa Produktif Beastudi Etos Bandung.
“Perpustakaan tersebut berada satu tempat dengan gedung Posyandu. Ini menyebabkan, perpustakaan hanya dibuka tatkala ada kegiatan Posyandu. Hal ini tentunya sedikit menyulitkan akses masyarakat desa yang ingin membaca buku di perpustakaan,” ujar Uha.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Pada Oktober 2016, perpustakaan kemudian direlokasi oleh pihak pemerintah desa dengan harapan dapat memudahkan akses masyarakat ke perpustakaan. Pascarelokasi, perpustakaan rupanya masih sepi pengunjung, serta penggunaan fasilitas perpustakaan dinilai belum optimal.
Untuk itu, Uha dan kawan-kawan yang tergabung dalam tim Puskamling melakukan observasi ke perpustakaan Taman Cerdas. Dari hasil observasi, ditemukan tata letak buku yang tidak tertata, rak buku yang penuh debu, serta ruangan yang tidak representatif untuk membaca.
Observasi juga dilakukan tim ke perpustakaan di SDN Neglasari, Nanggerang. Di sana, tim melihat kondisi perpustakaan serupa dengan perpustakaan Taman Cerdas.
“Agar peningkatan minat baca, khususnya anak-anak desa, meningkat, maka perlu dilakukan inovasi dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tim kemudian menggagas program perpustakaan keliling yang digabung dengan kegiatan mendongeng. Penggabungan ini bertujuan selain meningkatkan minat baca, juga menjadi ajang melestarikan aktivitas mendongeng di kalangan generasi muda,” jelasnya.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Tim ini menjadi eksekutor utama program Puskamling. Program ini juga melibatkan 78 relawan yang terdiri dari siswa SMA, mahasiswa dari berbagai daerah dan universitas, serta para alumni yang diseleksi melalui rekrutmen yang diselenggarakan secara online.
Aktivitas Puskamling ini sudah berlangsung selama tujuh kali. Sasaran utama program ini adalah anak-anak usia 6-12 tahun. Kegiatan yang dilakukan berupa Anak Bare-bare (Anak Baca Buku Rame-rame), Kaka Pindong (Kaka, pinjam buku, dong!), Dongeng Musikal “Ada Buku di Rumahku”, Sayembara Pendongeng Cilik, Pemilihan Duta Buku Puskamling, serta pertunjukan Teater Boneka.
Bentuk keberlanjutan Puskamling yaitu melakukan sinergi dengan program Micro Library Dompet Dhuafa Jawa Barat dan tim kegiatan sosial Desa Produktif Nanggerang. Melihat potensi program yang baik, tim berencana melakukan duplikasi program melalui pembuatan modul dan publikasi di berbagai media. (T/R05/RS2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Baca Juga: Roma Sitio Raih Gelar Doktor dari Riset Jeruk Nipis