Kairo, 24 Sya’ban 1436/11 Juni 2015 (MINA) – Air muka bahagia terpancar dari Iin Suryaningsih, MA. setelah dirinya berhasil meraih predikat Cumlaude (Mumtaz Ma’a Syarof Ula) pada sidang disertasinya di Aula Sidang Institute of Arabic Researches and Studies (IARS), Garden City, Kairo, Mesir, Rabu (10/6).
IARS merupakan lembaga pendidikan tinggi milik Arab League Educational, Cultural and Scientific Organization (ALECSO), yakni lembaga Liga Arab bidang pendidikan, budaya dan sains.
IARS sudah sejak lama dikenal sebagai pelopor dalam bidang riset filologi manuskrip Arab-Islam.
Mahasiswi asal Banten itu berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Manhaj Al-Fushul Ila Tahrir Al-Fushul (Asy-Syarh Al-Kabiir ‘Ala Al-Fushul Al-Muhimmah Li Ibn Haim Fi Al-Faraidh) Li Zainuddin Abu Yahya Zakaria bin Muhammad bin Ahmad bin Zakaria As-Saniki Al-Mashry Al-Ansary” selama dua jam.
Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini
Iin menyampaikan disertasi di hadapan para penguji antara lain Prof. Dr. Husain Abd El-Ghanniy Samrah, Ketua Jurusan Syariah Islamiah di Fakultas Darul Ulum, Cairo University, Prof. Dr. Ismail Abd Rahman Usyb, Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Al-Azhar Damanhur, dan Prof. Dr. Ibrahim Muhammad Abd Rahman, Guru Besar di Fakultas Syariah Islamiah, Cairo University.
Disertasi setebal 530 halaman itu ia susun di bawah bimbingan Prof. Dr. Husain Abd El-Ghanniy Samrah, demikian keterangan pers Atase Pendidikan KBRI Cairo yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Tinjauan filologi yang ia lakukan terhadap kitab klasik yang membahas Ilmu Mawarits tersebut, ia selesaikan hanya dalam waktu dua tahun.
Berdasarkan pengakuannya, Iin mulai menyusun disertasi sejak Mei dua tahun lalu, dan selesai pada Mei lalu.
Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina
“Saya tidak punya latar pengetahuan di Ilmu Mawarits, tapi saya menelitinya karena saya suka, dan saya rasa kitab ini merupakan kitab tentang Ilmu Mawarits yang lengkap. Karenanya saya tertarik untuk meneliti naskahnya, dan sangat ingin untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia,” tuturnya usai sidang.
Berkat prestasi tersebut, disertasi cepatnya proses studinya, Iin Suryanigsih berhasil mengharumkan nama Indonesia di kampusnya.
Seolah tak ingin berlama-lama di Mesir, dengan prestasinya itu Iin Suryaningsih ingin bergegas kembali ke tanah air dan segera mengabdikan diri negerinya. (T/R05/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Muslimah dan Masjidil Aqsa, Sebuah Panggilan untuk Solidaritas