Kuala Lumpur, MINA – Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad kembali menyerukan kepada dunia untuk terus mendukung Palestina dan mengutuk kejahatan pendudukan Israel di Palestina.“
“Orang-orang Palestina telah menderita selama 73 tahun. Dunia harus berdiri di samping mereka dan mengungkapkan rasa jijiknya terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukan orang-orang Israel tanpa ada sanksi. Kami masih berharap melihat berakhirnya apartheid Israel, dalam hidup kami,” tegas Mahathir sebagaimana dilaporkan PIP, Selasa (20/7).
Pernyataan tersebut disampaikan Mahathir saat upacara peresmian Front Aksi Palestina (JPAF), Ahad (18/7), sebuah inisiatif yang melibatkan sekelompok orang-orang yang peduli, yang sebagian besar adalah profesor universitas dan akademisi, yang menginginkan masa depan yang lebih baik bagi Palestina, terutama untuk kaum muda dan anak-anaknya.
Politisi senior Malaysia berumur 94 tahun itu menyatakan, apa yang terjadi di Palestina mengungkapkan fakta buruk tentang demokrasi Barat dan pendukung dunia bebas serta kemunafikan dan standar ganda mereka.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
“Kita tidak bisa hanya duduk dan membiarkan kejahatan itu terus berlanjut. Kita harus secara aktif mendukung gerakan keadilan untuk Palestina,” ujar Mahathir.
Dia menegaskan, menjadi hak asasi rakyat Palestina untuk kembali ke tanah mereka.
Mahathir Mohamad menyampaikan apresiasi kepada JPAF karena mengambil inisiatif untuk menjadi suara lain bagi orang-orang Palestina; karena mereka berhak mendapatkan keadilan seperti orang lain.
“Saya telah mengetahui akan dibuat kursi tentang Keadilan untuk Palestina di Universitas Sens Islam Malaysia (USIM) dalam waktu dekat untuk mendukung pekerjaan JPAF,” kata Mahathir.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Dia menambahkan, fasilitas penelitian yang tersedia di universitas harus dibuka untuk pekerjaan mereka.
“Peluncuran hari ini harus menandai awal dari keterlibatan nasional dan internasional dalam tujuan mulia ini. Ini bukan hanya upaya Malaysia. Ini adalah upaya kemanusiaan. Ini adalah upaya untuk memperbaiki kesalahan, dan tuntutan untuk keadilan dan kejujuran.”(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel