Kuala Lumpur, MINA – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengecam rancangan perjanjian damai Palestina yang diumumkan Presiden AS Donald Trump dan menyebutnya sebagai “perselingkuhan sepihak” yang dilakukan oleh AS dan Israel tanpa konsultasi dengan Palestina.
Berbicara pada Konferensi ketiga Asosiasi Parlemen untuk Al-Quds yang dimulai Sabtu pagi ini (8/2), Mahathir mengatakan bahwa rencana itu “hanya mengakui penjajah yang kuat sementara benar-benar mengabaikan hak-hak para tertekan.” Laporan Malaysia Kini.
Menurut Mahathir, proposal perdamaian Trump akan memberi Israel sebagian besar dari apa yang telah dicarinya selama tujuh dekade konflik sejak 1948, khususnya kota suci Yerusalem yang di dalamnya terdapat Masjidil Aqsa.
Konferensi yang diselenggarakan Asosiasi Parlemen untuk Yerusalem berupaya untuk mengaktifkan peran anggotanya dan mengoordinasikan upaya mereka untuk memperjuangkan isu-isu Yerusalem dan Palestina. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)