Khartoum, MINA – Pemimpin Partai Umma Nasional Sudan Sadiq Al Mahdi menyatakan, rakyat Sudan tidak akan menerima normalisasi hubungan dengan Israel.
Ia menyebutkan, perjanjian normalisasi UEA-Israel sebagai “konspirasi” oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melawan rakyat Palestina dan perjuangan mereka, demikian MEMO melaporkan, Jumat (21/8).
Al Mahdi dalam panggilan telepon dengan Mahmoud Al Habbash, Hakim Tertinggi Palestina dan Penasihat Presiden Palestina Untuk Urusan Agama dan Hubungan Islam mengatakan, rakyat Sudan dengan semua komponen politiknya berdiri bersama rakyat Palestina dan salut akan ketabahan mereka dalam menghadapi ketidakadilan dan pendudukan.
Ia menegaskan, perjuangan Palestina adalah tujuan nasional, agama dan internasional kami.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri
“Partai Umma Nasional akan memanfaatkan semua kemampuannya untuk mendukung rakyat Palestina dan menghadapi rencana yang mempromosikan normalisasi” terangnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Sudan Haydar Badawi Sadig pada Selasa (18/8) mengatakan tentang upaya Sudan membangun hubungan formal dengan Israel.
Karena pernyataannya itu, Rabu (19/8), Sadig dipecat. Pejabat Menteri Luar Negeri Omer Gamaruddeen Ismail mengemukakan, pemerintah terkejut atas pernyataan Haider Badawi Saddiq.
“Hubungan antara Sudan dan Israel belum dibahas sama sekali di kementerian luar negeri,” tambahnya. (T/Hju/P1)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Mi’raj News Agency (MINA)