Ramallah, 18 Rajab 1437/26 April 2016 (MINA) – Sejumlah sumber Hak Asasi Manusia (HAM) menegaskan, kondisi kesehatan seorang tahanan Palestina di penjara Israel, Yusri Al-Masri (31), sangat mengkhawatirkan karena penyakit kanker dan komplikasi penglihatan yang dideritanya.
Lembaga Hak Asasi Manusia Palestina, Mahjat Al-Quds, mengatakan dalam pernyataan media, Senin (25/4), Al-Masry mengeluhkan permasalahan yang mendera matanya yang terancam mengalami kebutaan, sementara pihak sipir penjara Israel terus mengulur-ulur waktu penanganan medis yang harus diterimanya.
Mahjat Al-Quds menjelaskan, mengutip perkataan Al-Masri yang mengakui bahwa masalahnya kian hari kian bertambah, terutama retina matanya yang mulai terlepas dan berpotensi besar hilangnya pengelihatannya.
Padahal, menurut Al-Masri, dirinya sudah beberapa kali dibawa ke beberapa rumah sakit akan tetapi tidak ada penanggulangan medis serius untuk kondisi kesehatannya.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Al-Masri juga mengakui, pihak klinik penjara Eshel telah menyampaikan kepada dirinya sejak dua tahun silam akan adanya protein di matanya, akan tetapi selama dua tahun tersebut para dokter Israel mengabaikan masalah ini.
Al-Masri menyeru lembaga-lembaga HAM yang peduli terhadap permasalahan para tahanan, terutama Komite Palang Merah Internasional untuk segera turun tangan dalam membantu dirinya mengembalikan kondisi kesehatannya dan menekan Israel agar bersedia melepaskannya. (L/K02/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel