Moskow, 21 Ramadhan 1434/29 Juli 2013. (MINA) – Mahkamah Agung Rusia melarangan pemakaian jilbab di sekolah-sekolah di Stavropol, Rusia. Atas keputusan tersebut, kalangan umat Islam khawatir larangan tersebut diberlakukan di seluruh sekolah di Rusia.
Awalnya, lima siswi muslim di daerah Neftekamsk, wilayah Stavropol, Rusia, dilarang masuk kelas selama dua minggu sebagai bentuk hukuman karena memakai jilbab.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, sepeti dikutip oleh situs Today Rusia, memang keberatan terhadap pemaikaian jilbab di sekolah-sekolah di Rusia.
Putin mengatakan, Rusia adalah negara sekuler dan warganya harus mengikuti ketentuan yang berlaku di negaranya.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Sekolah harus memberlakukan pakaian sesuai seragam yang ditentukan, sehingga tidak ada kelompok merasa dibedakan”, kata Putin.
Mengomentari masalah ini, Menteri Pendidikan Rusia Dimitri Livanov mengatakan bahwa sebenarnya memakai jilbab bagi siswi muslim itu tidak bertentangan dengan aturan lembaga pendidikan dan tradisi umum, katanya, seperti dilansir IINA dan diberitakan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Menurut data, penduduk muslim di Rusia merupakan agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks, yakni sekitar 21-28 juta penduduk atau 15-20 persen dari sekitar 142 juta penduduk Rusia secara keseluruhan.
Kehidupan muslim di Rusia saat ini juga kian membaik dibanding masa komunis dulu. Di antaranya di pemerintahan, untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, Presdien Putin memasukkan menteri muslim dalam kabinetnya dan mengakui eksistensi muslim Rusia. (T/P015/R1).
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)