Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahkamah Israel Perintahkan Copot Menteri Penggelap Pajak, Netanyahu Menolak

Rudi Hendrik - Kamis, 19 Januari 2023 - 17:03 WIB

Kamis, 19 Januari 2023 - 17:03 WIB

4 Views

Menteri Dalam Negeri dan Kesehatan Israel Aryeh Deri. (Foto: Yonatan Sindel/Flash90)

Tel Aviv, MINA – Mahkamah Israel memutuskan pada Rabu (18/1) bahwa seorang menteri pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang baru dibentuk harus dicopot karena tuduhan penggelapan pajak baru-baru ini.

Keputusan itu dikecam oleh koalisi sayap kanan Perdana Menteri Netanyahu dan menolaknya. Netanyahu bersumpah untuk terus maju dengan langkah-langkah kontroversial yang akan melemahkan Mahkamah Agung dan untuk menjatuhkan undang-undang.

Netanyahu kembali berkuasa bulan lalu sebagai kepala koalisi dengan partai-partai ekstrem kanan dan ultra-Ortodoks Yahudi setelah pemilihan umum Israel 1 November 2022.

Penunjukannya atas Aryeh Deri sebagai Menteri Kesehatan dan Dalam Negeri “tidak dapat diterima” karena “sangat tidak masuk akal”, menurut ringkasan keputusan pengadilan.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Dalam keputusan 10–1, hakim mengatakan, Netanyahu “harus mencopot Deri dari posisinya”.

Deri, ketua partai ultra-Ortodoks Shas, mengaku tahun lalu melakukan penggelapan pajak, didenda 180.000 shekel ($50.000) dan melepaskan kursi parlemennya.

Majelis hakim menyebut Deri seolah-olah berniat mengundurkan diri dari politik untuk mendapatkan hukuman yang lebih ringan. Namun, dia mencalonkan diri lagi dalam pemilihan November.

Mahkamah Agung saat ini berwenang mencabut undang-undang atau keputusan pemerintah yang dianggap diskriminatif atau tidak masuk akal. (T/RI-1/P2)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda