Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan semua jajarannya untuk berhenti melakukan koordinasi dengan Israel sampai mereka melepaskan detector logam yang dipasang di komplek Masjid Al-Aqsha.
Sejumlah media Palestina yang dikutip MINA melaporkan, Abbas tidak memberi rincian, tapi koordinasi antara Palestina dan Israel saat ini sebagian besar terbatas pada kerja sama keamanan.
“Saya menyatakan penghentian semua kontak dengan pihak Israel di semua tingkat sampai ia membatalkan tindakannya di Masjid Al-Aqsha dan mempertahankan status quo,” kata Abbas dalam pidato singkat di televisi.
Pernyataan Abbas keluar menyusul terbunuhnya tiga warga Palestina yang kemudian diikuti dengan penusukan kepada empat warga Israel pada Jum’at (21/7) malam. Situasi itu adalah buntut dari keputusan sepihak Israel yang memasang detector logam di komplek Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Ketiga orang Israel tersebut ditikam sampai mati dan yang keempat hanya terluka. Penusukan itu terjadi di permukiman Tepi Barat Neve Tsuf. Media Israel mengatakan ketiga korban tewas tersebut adalah anggota keluarga yang sama, dua pria berusia 60 dan 40 tahun, seorang wanita berusia 40 tahun, dan seorang wanita lagi terluka berusia 68.
Wanita yang terluka itu saat ini sedang dirawat di rumah sakit karena luka tusukan di punggungnya.
Sebuah foto yang dibawa oleh televisi Israel menunjukkan lantai dapur yang benar-benar banjir darah. Penusukan itu terjadi usai makan malam, menurut Radio Israel.
Pihak Israel mengklaim bahwa penyerang tersebut menyelinap ke pemukiman di bawah kegelapan untuk melakukan serangannya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Radio Israel mengidentifikasinya sebagai orang Palestina berusia 19 tahun dari desa Khobar di Tepi Barat dekat Ramallah. Diberitakan bahwa pemuda itu ditembak, namun kondisinya sampai saat ini tidak diketahui. (T/R06/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza