Yerusalem, 30 Rabi’ul Awwal 1436/21 Januari 2015 (MINA) – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan, ia percaya pada kebebasan berpendapat, tetapi ini tidak berarti simbol-simbol agama dapat diserang.
Abbas menyatakan hal ini sebagai komentar setelah terjadinya pemublikasian ulang karikatur ofensif oleh media satire Prancis, Charlie Hebdo.
“Kami mendukung kebebasan berpendapat, namun ada garis merah yakni simbol-simbol agama dan suci,” kata Abbas peserta di festival tahunan Arminian Kristen di Bethlehem.
“Kami berharap bahwa ini tidak terulang.” sebagaimana laporan Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA). Selasa.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
“Kami sedang berjuang melalui negosiasi dan kami mengutuk teror karena teror mengarah ke pembunuhan manusia dan Allah telah melarang hal ini. Kami tidak percaya pada kekerasan di mana pun itu ada”, kata Abbad.
Dalam acara itu, Mahmoud Abbas mengucapkan selamat kepada komunitas Kristen Armenia pada festival dan mengatakan, dia berharap tahun depan adalah aman untuk mereka semua.
“Puak Armenia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rakyat Palestina dan saya berharap bahwa liburan berikutnya datang tanpa pendudukan Israel dan kita bisa bertemu di kuartal Armenia di Yerusalem.” (T/P002/P2).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang