London, MINA – Majelis Hukama Dunia, organisasi yang beranggotakan para ulama dan tokoh dunia terkemuka, memperingatkan bahwa pendudukan Zionis sengaja memblokir bantuan masuk ke Jalur Gaza.
“Padahal Jalur Gaza menghadapi risiko genosida akibat pemblokiran bantuan kemanusiaan oleh pendudukan, yang memperburuk krisis kelaparan,” pernyataan Majelis Hukama pada Selasa (12/8).
Organisasi tersebut mengatakan, delegasinya telah mengunjungi perlintasan perbatasan di Mesir dan menyaksikan secara langsung pemblokiran bantuan yang akan masuk ke Jalur Gaza. Quds Press melaporkan.
Setelah mengunjungi perlintasan Rafah, mantan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark menjelaskan bahwa banyak ibu tidak mampu menyediakan makanan untuk diri mereka sendiri dan bayi mereka yang baru lahir, mengingat runtuhnya sistem kesehatan.
Baca Juga: Bantah Bantai Muslim Rohingya, Milisi Buddha Klaim yang Dibunuh Tentara Myanmar
Delegasi tersebut melihat bukti adanya pemblokiran bantuan makanan dan medis serta mendengar kesaksian tentang terbunuhnya warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, saat mencoba mendapatkan bantuan di Gaza.
Dewan yang berbasis di London, yang didirikan oleh mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela pada tahun 2007, menyerukan pengakuan Negara Palestina, penangguhan segera pengiriman senjata dan komponen ke Israel, serta penerapan sanksi terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa sekadar pengakuan Negara Palestina “tidak akan cukup untuk menghentikan genosida dan kelaparan yang akan segera terjadi” di Jalur Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polisi Pakistan Dituduh Terima Suap untuk Pembebasan Migran Afghanistan