Jakarta, MINA – Majelis Organisasi Masyarakat Islam (MOI) menggelar Aksi Bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Monas, Jakarta Pusat, pada Ahad (17/12).
Juru Bicara MOI KH Mohammad Faisal dalam keterangan tertulis diterima MINA, melihat kondisi di Gaza dan perilaku Amerika Serikat memveto resolusi gencatan senjata yang disetujui mayoritas anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB),” kata Faisal.
Dia mengatakan, bahwa resolusi tersebut menyerukan semua pihak yang berkonflik mematuhi hukum internasional, khususnya perlindungan warga sipil, serta menuntut gencatan senjata kemanusiaan.
Resolusi juga memandatkan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk segera melaporkan pada Dewan Keamanan mengenai pelaksanaan gencatan senjata. Namun, alih-alih membiarkan Dewan Keamanan mengambil perannya sebagai penjaga kemananan dunia dengan menegakkan mandatnya serta memberikan seruan lantang
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
“Kekejaman genosida segera diakhiri, dan para penjahat perang harus segera diadili, AS justru melanggengkan kejahatan Israel dan semakin bergandengan tangan bersama Israel dalam upaya membumihanguskan Jalur Gaza,” katanya.
Aksi Bela Palestina dihadiri beberapa tokoh ormas Islam dan pertunjukan seni serta teatrikal dari peserta aksi, dengan tuntutan sebagai berikut:
Pertama, Mengutuk veto yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap resolusi gencatan senjata untuk kemanusiaan di Gaza yang disetujui mayoritas anggota PBB.
Kedua, Memprotes keras Amerika Serikat atas dukungan penuh, baik dana maupun militer, terhadap kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh Israel.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Ketiga, Menuntut PBB melakukan pengucilan terhadap AS yang menggunakan hak vetonya pada resolusi gencatan senjata untuk kemanusiaan di Gaza, serta mengubah aturan terkait hak veto pada anggota Dewan Keamanan PBB.
Keempat, Menuntut agar Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, diseret ke Pengadilan Kejahatan Internasional sebagai penjahat perang.
Kelima, Meminta Pemerintah RI untuk menarik duta besar Indonesia di AS sebagai bentuk protes terhadap dukungan AS terhadap Israel.
Keenam, Menuntut dibukanya seluruh pintu perbatasan menuju Gaza agar bantuan-bantuan kemanusiaan dapat masuk.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Ketujuh, Mendorong negara-negara Arab yang merupakan tetangga Palestina, terutama Mesir, Yordania, dan Arab Saudi untuk lebih aktif berperan secara regional dalam membantu Palestina. (L/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah