Lebak, Banten, MINA – Majelis Taklim Al Islah melalukan spiritual healing kepada anak-anak penyintas sebagai bagian dari Psychological First Aid dalam upaya dukungan emosional dan kemanusiaan akibat musibah Banjir dan bencana longsor yang melanda beberapa titik di kawasan Jabodetabek dan Banten.
“Jjumlah pengungsi akibat musibah banjir dan bencana longsor menurut Mensos Juliari Batubara dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR, ada sekitar 26.463 jiwa. Dengan rincian DKI Jakarta 248 jiwa, Jawa Barat 21.109 jiwa dan Banten 5.106 jiwa,” kata Aktivis Majelis Taklim Al Islah, Luz B Mahendradatta dalam keterangan tertulis dterima MINA.
Menurutnya, dampak dari banjir yang menggenangi wilayah pemukiman tentunya menyebabkan rusaknya harta benda dan seluruh pendukung belajar bagi para penyintas usia sekolah. Terlebih saat musibah banjir dan longsor melanda bersamaan dengan dimulainya semester genap tahun ajaran 2019-2020.
“Ribuan pelajar diberbagai titik yang terkena musibah kehilangan perlengkapan sekolah bahkan ada beberapa sekolah yang rusak parah terkena banjir bandang di kawasan Bogor dan Lebak, Banten,” terang Luz B.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
Melihat kondisi ini, Wahana Muda Indonesia melalui lembaga sayapnya WMI Care yang bergerak khusus pada kemanusiaan khususnya kebencanaan menyediakan paket school kit berup; tas sekolah, pensil, pulpen, buku tulis dan perlengkapan menggambar untuk 3000 pelajar yang terkena dampak.
Ia mengatakan, bahwa paket ini akan dibagikan di wilayah Jabodetabek untuk pelajar yang terkena dampak musibah banjir. WMI Care bekerja sama dengan berbagai lembaga yang konsen pada pendidikan juga para individu yang berminat dengan program ini.
WMI dan Majelis Taklim Al Islah yang juga konsentrasi pada dakwah dan kemanusiaan menyiapkan 110 paket sekolah untuk para penyintas usia sekolah dasar di kawasan Sajira, Lebak Banten dan Jasinga, Bogor.
“Sebagai seorang Muslimah, maka kerja kemanusiaan adalah bukti bahwa Islam itu rahmat bagi semesta dan bukti kecintaan kami sebagai sesama Muslim,” ujar Luz B.
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan
Majelis Taklim Al Islah dan WMI sejak awal terjadinya musibah bencana alam selalu menyalurkan bantuan di wilayah Jabodetabek berupa dukungan logistik untuk dapur umum kepada para penyintas. “Hal ini dilakukan sebagai wujud empati kepada saudara terkena musibah,” ujarnya. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)