Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Majelis Ukhuwah Pusat Jamaah Muslimin Kawal Aksi Damai 4 November

Septia Eka Putri - Jumat, 4 November 2016 - 22:34 WIB

Jumat, 4 November 2016 - 22:34 WIB

924 Views ㅤ

(Doc. MINA)
Jakarta, 4 Shafar 1438/4 November 2016 (MINA) – Salah satu koordinator Tim Majelis Ukhuwah Pusat (MUP) Jamaah Muslimin (Hizbullah), Syamsudin mengatakan bahwa pihaknya mengawal aksi damai yang digelar seluruh elemen umat Islam di Jakarta, 4 November 2016.
“Kami menurunkan tim untuk mengawasi kondisi di lapangan, menjaga agar situasi aman dan damai,” kata Syamsudin kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) usai aksi damai bertajuk “Aksi Bela Islam II” di Jakarta, Jumat (4/11).
Dia menjelaskan, MUP mengirimkan sekitar 100 petugas dari Jabodetabek yang dibagi dalam tiga tim tersebar di beberapa titik di lokasi aksi damai.
“Kami membantu massa untuk meredam situasi yang panas di lapangan, semua kondisi kami pantau, jika ada yang ricuh kami mencoba untuk meredam masalah dan terus mengawasi aksi,” jelasnya.
Jamaah Muslimin (Hizbullah) merupakan wadah kesatuan Muslimin yang ditetapkan kembali pada 20 Agustus 1953 bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1372, bukan organisasi, partai, perserikatan dan bentuk lain yang sifatnya politis, melainkan berbentuk Jama’ah.

Ditetapinya kembali Jama’ah Muslimin ini merupakan perwujudan ketaatan dalam memenuhi perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang disebutkan dalam Al-Qur`an Surat Ali ‘Imran ayat 102-103.

Untuk diketahui, Aksi Bela Islam II yang digelar ribuan massa dari beberapa elemen umat Islam dari berbagai daerah usai shalat Jumat dari Masjid Istiqlal menuju Istana Negara untuk menuntut penegak hukum seadil-adilnya terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

Pernyataan Ahok di Kabupaten Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 lalu yang menyulut kontroversi dan ketidaknyamanan di tengah umat Islam, berujung pada penyelidikan kepolisian.

Sebelumnya, Aksi Bela Islam I digelar di Jakarta pada 10 Oktober 2016 lalu. Sebagaimana laporan kepanitiaan Aksi Bela Islam atas nama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI), aksi Bela Islam adalah Jihad Konstitusional yang merupakan murni Aksi Penegakan Hukum, bukan Aksi SARA ataupun aksi politik Pilkada. (L/P007/R01)

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia