Jakarta, MINA – Menyusul ancaman langsung Topan Matmo yang bergerak menuju Makau, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah itu untuk meningkatkan kewaspadaan dan memprioritaskan keselamatan.
Dalam siaran pers yang diterima MINA, Ahad (5/10), KJRI menegaskan bahwa keselamatan WNI menjadi prioritas utama, terlebih Makau berada tepat di jalur badai.
“Kami meminta WNI untuk menjaga keselamatan diri, mengikuti seluruh protokol keamanan setempat, serta menunda perjalanan yang tidak mendesak,” demikian pernyataan resmi KJRI.
Imbauan juga ditujukan kepada WNI yang masih berada di luar rumah agar segera mencari tempat perlindungan yang aman. Makau dengan kepadatan penduduknya dinilai sangat rentan menghadapi risiko angin kencang dan hujan deras yang dibawa Topan Matmo.
Baca Juga: [POPULER MINA] Proposal Trump Soal Gaza dan Kembalinya Relawan Sumud Flotilla
Otoritas setempat telah mengaktifkan Sinyal T8 sejak Ahad pukul 02.00 waktu Makau, sebagaimana diumumkan Macao Meteorological and Geophysical Bureau. Sinyal ini menandakan badai tropis dengan angin kencang berkecepatan signifikan tengah atau segera memengaruhi wilayah.
Sebagai dampak langsung, berbagai layanan publik di Makau dihentikan sementara, termasuk penutupan Kantor Penghubung KJRI Hong Kong di Makau. Layanan administrasi, terutama pengurusan dokumen paspor, ditunda hingga situasi kembali aman.
KJRI memastikan bahwa kode booking paspor yang sudah dimiliki WNI tetap berlaku hingga 19 Oktober 2025, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kehilangan jadwal pelayanan.
“Kami akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan otoritas Makau guna memastikan perlindungan maksimal bagi seluruh WNI,” lanjut KJRI dalam pernyataannya.
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Demo Tuntut Akhiri Genosida di Gaza
KJRI juga membuka layanan darurat melalui nomor hotline untuk memastikan akses komunikasi bagi WNI yang membutuhkan bantuan segera.
Topan Matmo yang kini mengancam Makau sebelumnya telah meningkatkan status peringatan di China daratan ke level merah.
Badai tropis ini dikenal membawa angin dengan kecepatan tinggi serta curah hujan ekstrem yang berpotensi menimbulkan banjir, longsor, hingga kerusakan infrastruktur. Makau sebagai salah satu pusat ekonomi dan pariwisata dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dinilai sangat rawan terkena dampak besar. []
Mi’raj News Agency (MINA)