Oleh Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA
Pada kesempatan Hari Raya Idul Fitri, tak terlepas dari ucapan “Minal ‘Aidin wal Faizin.” Biasanya dirangkaikan dengan kalimat “Mohon Maaf Lahir dan Bathin”
Secara bahasa, “Minal ‘Aidzin” artinya termasuk orang-orang yang kembali, dan “Wal Faizin” artinya dan menang.
Jika dimaknai secara harfiah dari Minal ‘Aidin wal Faizin dalam Bahasa Indonesia, menjadi: “Termasuk dari orang-orang yang kembali sebagai orang yang menang”.
Baca Juga: Malu dalam Perspektif Islam: Pilar Akhlak Mulia
Adapun kata-kata Mohon Maaf Lahir dan Bathin, sebagai ungkapan melengkapinya, untuk menyertai Bahasa Arab Minal ‘Aidin Wal faizin. Minal ‘Aidin, mengandung makna bahwa kita mengharap kembali, yaitu berharap menjadi orang bersih dan suci (minal ‘aidin ilal fithrah).
Dengan keyakinan pada hadits, bahwa orang yang telah berpuasa pada bulan Ramadhan, karena iman dan semata-mata mencari ridha Allah. Maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Harapannya, semoga kita seperti bayi yang baru lahir dari rahim ibu, bersih-suci dari salah dan dosa.
Sementara panjatan doa “wal faizin”, semoga menuai kemenangan dengan meraih surga (wal Faizin bil Jannah), sangat terkait dengan tujuan puasa Ramadhan itu sendiri. ,Yakni meraih tujuan ridh Allah, dan dimasukkan ke dalam surga, dijauhkan dari neraka.
Sebagian Kaum Muslimin, terutama di Indonesia, memaknai kemenangan dari perjuangan selama bulan Ramadhan, sehingga saat Hari Raya tiba, disebut hari kembali kepada fitrahnya dan memperoleh kemenangan.
Baca Juga: Bencana Kebakaran Los Angeles dalam Perspektif Al-Qur’an
Semoga kita kembali sebagi fitrah hamba Allah, bersih dari dosa, dan memperoleh kemenangan. Aamiin. (A/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-41] Menundukkan Hawa Nafsu