Malaysia akan Bangun Rumah Sakit Lapangan untuk Pengungsi Rohingya

Foto: Bernama

Cox’s Bazar, , MINA – Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengemukakan sejumlah inisiatif dari hasil kunjungannya ke kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh.

Selain dari Malaysia, sejumlah wartawan lokal dan internasional termasuk perwakilan media dari beberapa negara ASEAN berada di Kamp Kutupalong untuk meliput kunjungan Ahmad Zahid, Bernama melaporkan, Jumat (20/10).

Seorang pejabat Badan Pengungsi Pengungsi PBB (UNHCR) di Kamp Kutupalong berpendapat kehadiran perwakilan media dalam jumlah besar yang meliput kunjungan Ahmad Zahid Senin (16/10) lalu karena tidak banyak pemimpin kunci sebuah negara akan datang untuk melihat situasi di sana, sedangkan Malaysia mengirim pemimpin nomor dua.

Kunjungan dan kehadiran Ahmad Zahid juga memberi pesan yang jelas kepada dunia bahwa Malaysia serius melihat masalah tersebut dan menginginkan solusi jangka panjang untuk krisis penganiayaan etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

Selama kunjungannya satu hari, Ahmad Zahid bertemu dengan para pengungsi dan menyaksikan kondisi di sekitar kamp tersebut, yang digambarkannya paling menyedihkan dibandingkan dengan kamp-kamp pengungsian lainnya yang pernah dia kunjungi.

Orang nomor dua di Malaysia itu juga mengunjungi fasilitas lain yang disediakan seperti sekolah dan klinik.

Ahmad Zahid juga mengumumkan Malaysia akan membangun rumah sakit lapangan untuk memungkinkan lebih banyak pengungsi menerima perawatan kesehatan yang lebih baik.

Rumah sakit lapangan RM3,5 juta (Rp11 miliar) akan dibangun oleh Korps Medis Angkatan Bersenjata Malaysia (MAF) dan dibantu oleh Kementerian Kesehatan dalam waktu satu bulan, setelah proyek tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah Bangladesh.

Dia juga menginginkan Dewan Keamanan Nasional (MKN) untuk mengkoordinasikan upaya bantuan kemanusiaan – dari pemerintah, organisasi nonpemerintah (LSM), organisasi media atau individu – yang akan disalurkan ke pengungsi Rohingya di Bangladesh.

Oleh karena itu, semua upaya bantuan bisa menjadi efisien termasuk untuk pembelian barang-barang penting yang tidak hanya terbatas pada makanan dan pertolongan medis.

“Dari segi makanan, saya melihat Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah ada di sana, obat IOM (Organisasi Internasional untuk Migran) juga tersedia. Jadi MKN dapat memikirkan bentuk bantuan lain yang dibutuhkan,” ujar Ahmad Zahid dalam sebuah konferensi pers di Kamp Kutupalong. (T/R11/RS3)

Miraj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.