Kuala Lumpur, 23 Rajab 1436/12 Mei 2015 (MINA) – Malaysia membantah dugaan keterlibatannya dalam koalisi 12 negara pimpinan Arab Saudi untuk melawan oposisi bersenjata Houthi di Yaman, meskipun pasukannya memang berada di negara itu.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Malaysia yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada Anadolu Agency pada Selasa (12/5) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), keberasaan pasukan militer di Yaman semata-mata untuk membantu evakuasi mahasiswa Malaysia yang terjebak dan juga membantu warga dari negara lain.
“Laporan Saudi Gazette palsu,” katanya. “Pasukan ada untuk membantu misi kemanusiaan dan evakuasi, karena masih ada mahasiswa Malaysia di sana.”
Pejabat itu meminta anonimitas, karena ia tidak berwenang berbicara kepada media.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Pada Ahad (10/5), kantor berita pemerintah Arab Saudi melaporkan, pasukan Malaysia telah tiba di Arab Saudi untuk bergabung dengan koalisi Arab untuk melawan kelompok Houthi di Yaman.
Menurut kantor berita tersebut, Malaysia menjadi negara ke-12 yang bergabung dalam koalisi, sepekan setelah Senegal mengumumkan 2.000 pasukannya akan bergabung dalam koalisi. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina