Kuala Lumpur, 15 Sya’ban 1436/2 Juni 2015 (MINA) – Malaysia akhirnya menerima izin dari Pemerintah Thailand menggunakan wilayahnya untuk mengakses area yang diduga kuburan massal pengungsi korban perdagangan manusia di kamp transit di hutan lindung.
Polisi Malaysia mendapat izin tertulis dari pemerintah Thailand pada Senin (1/6), setelah pertemuan antara kedua belah pihak di sisa-sisa penggalian yang ditemukan di sepanjang perbatasan Malaysia-Thailand.
Kepala Polisi Negara Bagian Perlis, Shafie Ismail mengatakan kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), sebanyak 91 kuburan telah diidentifikasi di daerah tertentu yang tidak dapat diakses dari wilayah Malasysia.
“Kami akan mulai menggali mayat di Lubuk Sireh, Rabu. Lubuk Sireh hanya dapat diakses dari Thailand,” kata Ismail dalam percakapan telepon, Senin.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
“Kamp transit yang kami bicarakan adalah jauh dari basis kami saat ini di Wang Kelian, di mana kami telah mengambil beberapa mayat. Operasi Wang Kelian telah berakhir dan kami (polisi dan forensik) akan beristirahat sampai Rabu,” ujarnya.
Malaysia telah menahan sekitar sepuluh polisi atas dugaan keterlibatan skandal perdagangan manusia yang telah menyebabkan ribuan pendatang Muslim terjebak di kapal di laut di Asia Tenggara. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan