
Bumiputera dan Industri Halal di Bangunan Miti, NSTP/YAZIT RAZALI" width="300" height="194" /> Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi (New Straits Times)
Kuala Lumpur, 22 Jumadil Awwal 1437/1 Maret 2016 (MINA) – Pemerintah Malaysia memperkenalkan lima program baru untuk mendorong partisipasi Bumiputera pada sektor industri halal, kata Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi Senin (29/2) waktu setempat.
Zahid, yang juga ketua baru Malaysia Halal Council, mengatakan program mencerminkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan jumlah perusahaan Bumiputera (milik asli Melayu), di bidang industri.
“Pada tahun 2014, dari 828 eksportir produk halal (dalam negeri), hanya 92 yang milik perusahaan Bumiputera. Angka ini terlalu rendah,” katanya saat menutup Keterlibatan Bumiputera di Forum Industri Halal, Kuala Lumpur, Malaysia.
Zahid mengatakan, pemerintah melihat potensi besar dalam industri halal, sembari menambahkan bahwa pada September tahun lalu, total RM31 miliar produk halal yang diekspor ke luar negeri.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
“Namun, perusahaan Bumiputera hanya memproduksi RM579 juta produk halal,” imbuh Zahid.
Lima langkah program baru yang akan menguntungkan perusahaan Bumiputera, meliputi: Program Pembangunan Supplier, Program Data Global Halal, Program Inkubasi, Sertifikasi Bimbingan Program Halal, dan Program Waralaba Halal. (T/P4/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku