Kuala Lumpur, 19 Sya’ban 1438/17 Mei 2017 (MINA) – Dua perusahaan Malaysia yang mengoperasikan pelabuhan baru-baru ini ikut bergabung melayani pasar halal di Cina yang memiliki lebih dari 30 juta Muslim.
Northport dan Weifang Sime Darby Port mengumumkan pada Senin (15/5) kerja sama kedua pihak dalam bentuk nota kesepahaman untuk memfasilitasi pengiriman produk halal dari Malaysia ke Cina.
Northport, sebuah unit utilitas dan infrastruktur milik MMC Corporation Berhad, berjarak sekitar satu jam dari Kuala Lumpur, sementara Weifang di Shandong, Cina timur, adalah unit Sime Darby, milik seorang pengusaha kaya, Asia Nikei melaporkan.
Malaysia menargetkan ekspor produk halal sebesar 50 miliar ringgit ($ 11,6 miliar) pada tahun 2020, naik dari 39,3 miliar ringgit pada 2016. Malaysia juga disebut sebagai negara terdepan dalam ekspor produk-produk halal.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Sime Darby telah menyisihkan area seluas 2,7 km persegi di Weifang untuk kawasan industri halal pertama di China. Konstruksi akan dimulai pada tahun anggaran berikutnya, yang dimulai Juli mendatang.
“Halal adalah bisnis besar dan kemitraan ini bertujuan untuk menangkap pasar yang tumbuh besar 10% tiap tahun,” kata Bakke Salleh, presiden dan kepala eksekutif Sime Darby.
Weifang yang terletak di perairan Bohai merupakan pintu gerbang menuju daerah pedalaman China yang ditempati populasi Muslim seperti Henan, Ningxia, Gansu, dan Xinjiang. Sime Darby memperluas kapasitas pelabuhan dari 32 juta metrik ton tahun lalu menjadi 80 juta metrik ton per tahun pada tahun 2020.
Northport sudah merupakan pusat logistik halal dengan fasilitas khusus yang disertifikasi oleh otoritas agama. Kapasitas pelabuhan tumbuh 14% tahun lalu menjadi 3,22 juta kontainer. (T/RE1/RI-1)
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina