Guangdong, China, 20 Muharram 1437/2 November 2015 (MINA) – Asosiasi Industrialis dan Pengusaha Malaysia mengembangkan produk halalnya ke pasar India untuk memenuhi kebutuhan warga Muslim yang besar di sana.
Wakil Presiden Asosiasi, Datuk Naim Mohamad mengatakan, Asosiasi turut bergabung di World Halal Day 2015 di Pondicherry, provinsi Tamin Nadu, India pada Ahad (1/11), yang merupakan seri lanjutan acara serupa di Singapura, International Islamic News Agency (IINA) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kami akan mengambil kesempatan ini untuk menembus pasar India dengan mempromosikan tidak hanya produk halal kami, tetapi juga keahlian kami di industri halal, termasuk sertifikasi halal,” katanya kepada BERNAMA NEWS saat di Guangdong, China.
Naim mengatakan, Asosiasi akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga Malaysia lainnya, seperti Perusahaan UKM dan Perusahaan Pengembangan Industri Halal Malaysia dalam pembentukan pusat distribusi dan akses pasar di India.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
“Kami sudah di China tetapi kami tidak bisa meninggalkan India begitu saja. Kami perlu membangun hubungan, memperluas jaringan, mengambil usaha kecil dan menengah di sana,” kata Naim.
Naim mengatakan, meskipun daya beli konsumen di India umumnya lebih rendah dari China, namun ada Muslim lainnya di India.
“Kami sudah di China, negara terbesar di dunia dengan 1,36 miliar orang dan sekarang kami perlu memiliki akses ke negara terbesar kedua India, yang memiliki 1,25 miliar orang,” katanya.
“Halal tidak hanya berarti bebas dari daging babi, tapi persiapan makanan harus higienis untuk memastikan keselamatan konsumen,” tambahnya. “(T /nrz/P001)
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?