Kuala Lumpur, MINA – Kementerian Pertahanan Malaysia mengkhawatirkan kelompok bersenjata ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) dapat mengekspolitasi para pengungsi Rohingya yang “rentan dan tanpa pilihan”.
Menhan Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengatakan beberapa waktu lalu, kelompok seperti itu dapat memiliki rencana untuk mendapatkan pijakan di wilayah itu dengan menggunakannya sebagai basis untuk merekrut anggota dari komunitas Rohingya.
“Kami tidak bisa membiarkan mereka (orang Rohingya) putus asa dan menginginkannya, karena jika mereka beralih ke kelompok ini, negara-negara di kawasan ini harus membayar mahal harganya,” katanya, demikian Mi’raj News Agency (MINA) melaporkannya dari sumber setempat New Straits Times, Kamis (14/9).
Hishammuddin mengatakan, Malaysia akan bersikap proaktif dalam mencegah penyebaran ideologi oleh kelompok seperti itu, dan menambahkan ideologi semacam itu bisa masuk ke negara tersebut melalui Marawi di Filipina.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Sebuah kesepakatan trilateral dibentuk oleh Malaysia, Indonesia dan Filipina untuk patroli bersama di perairan Laut Sulu dan sekitarnya.
Dia menambahkan, telah menginstruksikan Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Tan Sri Raja Mohamed Affandi Raja Mohamed Noor untuk membuat rencana bagaimana membantu pengungsi Rohingya, termasuk di Bangladesh, dan juga di Myanmar.
Menhan Malaysia juga mengatakan, pemerintahnya sedang mempertimbangkan untuk menggunakan saluran diplomatik, karena Malaysia tidak memiliki masalah dengan negara ASEAN lainnya.
“Kami tidak memiliki masalah dengan ikatan kami, termasuk delapan pengiriman terakhir bantuan untuk pengungsi dilakukan bekerjasama dengan militer mereka,” imbuhnya. (T/RS2/R01)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Mi’raj News Agency (MINA)