Putrajaya, MINA – Malaysia mengecam keras serangan drone terhadap kapal utama Global Sumud Flotilla yang hendak menuju Gaza, menyebut aksi tersebut sebagai tindakan pengecut dan keji yang jelas melanggar hukum internasional.
Menteri Komunikasi Malaysia Datuk Fahmi Fadzil, yang juga Jubir Pemerintahan MADANI, mengatakan Family Boat, kapal yang membawa aktivis kemanusiaan, ditarget agar misi damai ini dipatahkan.
“Serangan ini adalah usaha untuk menakut-nakuti dan melemahkan inisiatif perdamaian yang bertujuan menyuarakan solidaritas dari komunitas internasional kepada rakyat Palestina,” tegasnya dalam konferensi pers pasca-Rapat Kabinet dikutip MINA, Jumat (12/9).
Meski terjadi insiden tersebut, Fahmi memastikan bahwa tidak ada aktivis Malaysia yang terluka, dengan semua delegasi Malaysia dalam keadaan selamat di Tunisia.
Baca Juga: Delegasi Global Sumud Flotilla Bershalawat di Pelabuhan Tunis
Sebagai respons terhadap serangan itu, Fahmi mengatakan bahwa Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) dan organisasi Cinta Gaza Malaysia tengah mengaktifkan Pusat Koordinasi Media Misi Flotilla Malaysia di gudang MAPIM di Sepang.
Tujuan pusat tersebut adalah untuk memperkuat koordinasi media dan komunikasi selama berlangsungnya misi Flotilla.
Lebih lanjut, kementeriannya akan memberi dukungan penuh terhadap MAPIM dalam aktivitas media tersebut.
Global Sumud Flotilla membawa muatan bantuan kemanusiaan seperti makanan, obat-obatan, dan pesan perdamaian ke Gaza. Armada tersebut diharapkan mencapai perairan Gaza sekitar pertengahan September setelah menyeberangi Laut Mediterania.
Baca Juga: Pemimpin Dunia Diminta Tiru PM Malaysia Dukung Solidaritas Gaza
Malaysia menuntut agar Israel dihukum atas serangan ini dan agar organisasi serta negara-negara lain bertindak untuk memastikan bahwa misi kemanusiaan seperti ini terlindungi oleh hukum internasional.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Norwegia Siap Ikuti Langkah UE Tangguhkan Perjanjian Dagang dengan Israel