Malaysia Pertimbangkan Tunda Umrah Jika Omicron Meningkat

Kuala Lumpur, MINA – Malaysia sedang mempertimbangkan menunda perjalanan umrah warganya ke Arab Saudi jika varian memburuk di sana atau infeksi meningkat di antara jamaah Malaysia, kata Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin.

Dia mengatakan, mereka yang kembali juga akan dikarantina di tempat-tempat yang ditetapkan pemerintah. MalayMail melaporkan, Selasa (28/12).

“Jika situasi di Arab Saudi memburuk dan jika penyebaran Omikron dari mereka yang kembali dari umrah nanti berada pada tingkat yang agak mengkhawatirkan, maka kami memiliki langkah lebih lanjut, yaitu karantina dan umrah kita tunda dulu,” katanya kepada pers.

Khairy menekankan, ini hanya upaya terakhir, dan situasi saat ini belum mencapai tingkat itu.

“Kami akan melangkah selangkah demi selangkah. Kami masih harus memantau situasinya,” tambahnya.

Kemenkes juga akan mengingatkan biro perjalanan terkait untuk memastikan para jamaah haji Malaysia yang menuju Arab Saudi mendapatkan suntikan booster vaksin Covid-19 sebelum berangkat.

Sekembalinya, dia mengatakan para peziarah juga didorong untuk melakukan tes mandiri setiap hari selama masa karantina mereka, karena banyak dari mereka yang awalnya dites negatif sebelum keberangkatan dan pada saat kedatangan dites positif pada hari kelima.

“Jadi ini berarti mereka terinfeksi, tetapi tidak dideteksi selama tes keberangkatan dan tes saat tiba di gerbang keberangkatan internasional. Itu adalah sesuatu yang baru yang kami pelajari tentang Omicron sekarang,” lanjutnya.

Khairy mengatakan Kementerian Kesehatan juga sangat menyarankan warga Malaysia agar tidak melakukan perjalanan yang tidak penting ke salah satu dari 18 negara yang terdaftar sebagai berisiko tinggi.

Ia juga berpesan kepada masyarakat yang berencana mengunjungi teman dan keluarga untuk perayaan tahun baru agar melakukan tes mandiri terlebih dahulu.

“Omicron ada di sini, dan yang ingin kami lakukan adalah memperlambat penyebaran Omicron,” ujarnya. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.