Tokyo, 17 Safar 1438/17 November 2016 (MINA) – Malaysia menawarkan diri untuk menjadi penasihat industri Halal Jepang yang akan memiliki potensi besar untuk produk halal di tahun-tahun mendatang.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, seperti dilaporkan International Islamic News Agency (IINA) yang dikutip MINA, permintaan produk halal diharapkan meningkat di negara itu, terutama selama Tokyo Olympic Games 2020 mendatang.
“Atlet dan wisatawan dari negara-negara Islam akan membutuhkan makanan halal dan produk selama Olimpiade di tahun 2020,” katanya kepada wartawan Malaysia pada Rabu malam, pada akhir tiga hari kunjungan kerjanya ke Jepang.
Tokyo akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas pada Agustus 2020. Kota ini pernah menjadi tuan rumah Olimpiade pada tahun 1964.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Najib mengatakan, ia menyampaikan tawaran untuk Perdana Menteri Shinzo Abe selama pertemuan mereka. Ia memberitahu Abe bahwa ada minat yang tumbuh di kalangan wisatawan, termasuk dari Malaysia, berkunjung ke Jepang dan ini menciptakan permintaan yang besar terhadap produk halal.
Dia mencatat bahwa Departemen Pembangunan Islam Malaysia (Jakim) memiliki kredibilitas tinggi dan mereka diterima oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan PBB.
“Produk Halal di sini akan dengan mudah diterima jika Malaysia ditunjuk sebagai penasihat untuk industri Halal Jepang,” tambahnya.
Selama kunjungan ke Jepang Mei lalu, Wakil Perdana Menteri Ahmad Hamidi, yang juga ketua Dewan Halal Malaysia, mengangkat soal standar Halal Jakim pada pertemuan dengan rekannya Taro Aso, yang juga Menteri Keuangan Jepang.
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
Sebanyak 54 lembaga sertifikasi di 32 negara dan empat pejabat dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah memperoleh sertifikasi halal dari Jakim. (T/P005/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?