Kuala Lumpur, 10 Jumadil Akhir 1438/9 Maret 2017 (MINA) – Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menegaskan negaranya akan tetap membuka kedutaan di Pyongyang dan tidak akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara (Korut).
“Kami tidak memilih bertengkar dengan mereka tetapi ketika kejahatan telah dilakukan, terutama ketika senjata kimia telah digunakan di Malaysia, kami berkewajiban untuk melindungi kepentingan Malaysia,” kata Najib.
Kepada wartawan, Rabu (8/3), Najib mengatakan bahwa hubungan bilateral antar kedua negara harus tetap terjalin agar komunikasi berjalan dengan baik untuk keamanan bersama, demikian The Straits Times melaporkannya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Pada Selala (7/3) lalu Korut melarang warga Malaysia meninggalkan negara itu. Beberapa jam kemudian, Malaysia membalas dengan keputusan serupa. Hubungan keduanya pun semakin memanas.
Ada 11 warga Malaysia di Korut saat ini, yang terdiri dari staf terutama kedutaan dan keluarga mereka. Najib mengatakan mereka semua aman dan bebas untuk melakukan kegiatan sehari-hari mereka di Pyongyang.
Perseteruan ini berawal dari pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin tertinggi Korut Kim Jong Un pada 13 Februari 2013 lalu di Bandara Kuala Lumpur International.
Pembunuhan itu dilakukan dengan menggunakan VX nerve agent, bahan kimia dikategorikan oleh PBB sebagai senjata pemusnah massal.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Meski dicegah oleh Korut, Malaysia terus mengusut kasus pembunuhan yang diduga melibatkan pihak Korut.
Di acara terpisah, Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid mengatakan, pembicaraan dengan Korut kemungkinan akan dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia.
“Delegasi (Korea Utara) masih di sini di kota dan belum kembali ke Pyongyang. Wisma Putra (Kementerian Luar Negeri) akan berdiskusi dengan mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut secara damai,” kata Zahid.
Menanggapi reaksi Pyongyang, Zahid yakin bahwa Korut tak akan bertindak sewenang-wenang.
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
“Kami percaya bahwa mereka akan bertindak rasional dan apa yang penting bagi kita untuk menjaga hubungan diplomatik kami dengan mereka,” pungkasnya. (T/R09/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon