Kuala Lumpur, MINA – Malaysia menegaskan bahwa negeri jiran tidak akan pernah menjadi tuan rumah untuk kejuaraan olahraga, konperensi dan lain-lain yang melibatkan orang Israel, sebagai pernyataan sikap tegas negara itu mendukung Palestina.
Sebelumnya, Malaysia telah melarang atlet asal Israel berlaga dalam Kejuaraan World Para Swimming, Juli mendatang.
Menteri Luar Negeri Saifuddin Abdullah, Rabu (16/01), mengungkapkan Pemerintah Malaysia memutuskan untuk menerapkan larangan tersebut pekan lalu.
Seperti dilansir Al Jazeera, Saifuddin juga menegaskan Pemerintah Malaysia tidak akan mengalah atas larangan kesertaan atlet Israel dalam kompetisi itu.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Kejuaraan pada bulan Juli tersebut adalah ajang kualifikasi untuk Tokyo Paralympics 2020.
Menteri Luar Negeri Malaysia mengatakan, kabinet menegaskan pekan lalu bahwa tidak ada delegasi Israel dapat memasuki Malaysia untuk olahraga atau acara lainnya.
Dia menambahkan Malaysia juga memutuskan untuk tidak menjadi tuan rumah lagi acara yang melibatkan Israel “untuk mencerminkan sikap tegas pemerintah atas tindakan Israel terhadap Palestina”.
Malaysia, pendukung kuat perjuangan Palestina, adalah di antara negara-negara mayoritas Muslim yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Bulan lalu, Pemerintah Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya “sangat” menentang keputusan kontroversial Australia untuk mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel.
Menyerukan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, Malaysia mengecam langkah itu sebagai “prematur” dan “penghinaan bagi Palestina dan perjuangan mereka untuk hak penentuan nasib sendiri.” (T/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam