Srinagar, 26 Rabi’ul Awwal 1438/26 Desember 2016 (MINA) – Ketua Front Pembebasan Jammu dan Kashmir Muhammad Yasin Malik menuding Pemerintah India mengimplementasikan model “Israel anti-Palestina” di Kashmir.
Berbicara dalam Konferensi Seerat di Mirwaiz Manzil, Srinagar, pada Ahad (25/12), Malik mengatakan bahwa pemerintah pusat di New Delhi berupaya di berbagai bidang untuk mengkonversi Kashmir menjadi masyarakat suku dan membuat “irisan” dalam kepemimpinan bersatu di wilayah lembah yang mayoritas warganya adalah Muslim tersebut.
Malik menegaskan bahwa upaya pemerintah Negara Bagian Jammu dan Kashmir untuk mengeluarkan sertifikat kepada Pengungsi Pakistan Barat akan dikalahkan, apa pun yang terjadi. Demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Di bawah konspirasi yang terencana, orang Kashmir sedang dibagi menjadi Sunni, Syiah, Ahlihadits, Jamaatis dan Gujjar, serta Bakerwal. Dasar untuk rencana ini diletakkan oleh Gubernur Girish Chandra Saxena,” katanya. “Tujuan dasar di balik langkah ini adalah untuk menjaga Kashmir sibuk dalam berbagai isu-isu sosial dan mengkonversi Kashmir menjadi masyarakat suku sehingga kesatuan akan tetap menjadi mimpi yang jauh.”
Malik mengemukakan inspirasi dari cara Nabi Muhammad (SAW) yang berhasil membawa berbagai suku Arab di bawah satu bendera.
“Kuncinya terletak pada kesatuan dan saya mendorong orang-orang Kashmir untuk melindungi kesatuan yang ditempa oleh pimpinan pro-kemerdekaan. Ada upaya yang di berbagai bidang untuk memecahkan persatuan ini,” tambah Malik. (T/RI-1/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu