Arachi, 23 Ramadhan 1434/30 Juli 2013 (MINA) – Pakistan telah memilih Mamnoon Hussain, yang didukung oleh penguasa Partai Liga Muslim Pakistan (PML-N), sebagai presiden ke-12.
Televisi pemerintah menyiarkan bahwa legislator dari kedua majelis parlemen nasional dan empat majelis provinsi, Selasa (30/7), dua orang bersaing untuk jabatan seremonial sebagai presiden, Aljazeera melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Hussain (73), seorang pengusaha yang beralih menjadi politisi, akan menggantikan Asif Ali Zardari dari oposisi Partai Rakyat Pakistan, yang masa lima tahunnya berakhir pada bulan September.
Hussain, sekutu dekat Perdana Menteri Nawaz Sharif di ibukota Karachi, Pakistan, sebelumnya telah diperhitungkan untuk menggantikan Zardari.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Namun PPP yang banyak kehilangan dalam pemilihan umum bulan Mei, memboikot pemungutan suara hari Selasa itu atas keluhan bahwa pemungutan suara dimajukan dari 6 Agustus.
Rendah Hati
Satu-satunya kandidat lainnya yaitu pensiunan Hakim Agung Wajihuddin Ahmed, dicalonkan oleh Tehreek-e-Insaf Pakistan, partai terbesar ketiga di parlemen dan dipimpin oleh atlit kriket yang menjadi politisi, Imran Khan.
Kesetiaan Hussain kepada Sharif dan profil rendah hatinya diharapkan bisa meningkatkan otoritas perdana menteri dan memberikan kerja kontras dibandingkan Zardari, yang dianggap adalah seorang operator politik yang tajam di belakang layar.
Hussain adalah seorang anggota senior dari partai berkuasa PML-N, ia sempat menjabat sebagai gubernur provinsi selatan Sindh di bawah tugas terakhir Sharif sebagai perdana menteri pada tahun 1999.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Hussain juga merupakan mantan presiden Kamar Dagang dan Industri Karachi (KCCI).
Sharif meraih kemenangan pemilihan umum Mei, yang menandai pertama kalinya pemerintah sipil Pakistan menyelesaikan masa jabatan penuh di kantor dan diserahkan kepada yang lain di kotak suara. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Baca Juga: PBB akan Luncurkan Proyek Alternatif Pengganti Opium untuk Petani Afghanistan