Jakarta, 15 Rabi’ul Akhir 1437/25 Januari 2016 (MINA) – Sedikitnya 1.500 santri Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) se-Surabaya melakukan kegiatan manasik haji, -una menangkal ajaran radikal dan memberikan pemahaman agama Islam sejak usia dini.
Ketua Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia(BKPRMI) Surabaya, Ahmad Bahruddin, mengatakan, dalam kegiatan yang dikemas manasik haji ini, anak-anak dituntun layaknya sedang menunaikan ibadah haji. Rukun dan syarat wajib juga dilakukan, sehingga mereka lebih paham akan arti ibadah.
“Kegiatan ini dilakukan untuk menangkal ajaran radikal yang selama ini ramai diperbincangkan, apalagi anak-anak usia dini memang sangat mudah disusupi informasi apa pun,” kata Ahmad di sela kegiatan Manasik Haji di Asrama Haji Sukoliko, Surabaya, sebagaimana laporan ICMI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (25/1).
Ia mengatakan, sebagai bentuk rasa prihatin dengan maraknya kegiatan yang mengatasnamakan Islam dengan ajaran radikal, pihaknya merasa terpanggil untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda, bahwa Islam tidak seperti itu.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Kegiatan manasik haji ini dilaksanakan untuk mengajarkan kepada para anak mendalami agama Islam sejak dini, dan meluruskan kembali ajaran Islam bahwa agama Islam itu bukanlah agama yang berbasis kekerasan, namun Rahmatan Lil ‘Alamin,” ujarnya.
Menurut dia, pengenalan agama sejak dini mutlak harus dilakukan karena paham radikal yang sekarang ini muncul, secara cepat harus segera dibendung salah satunya membentuk karakter anak melalui pendekatan agama.
“Pemahaman Islam yang seutuhnya itu harus kita berikan pada anak-anak, seperti sejak sekolah PAUD harus kita tanamkan, bahwa Islam itu membawa keberkahan tidak hanya bagi umat Islam, tapi seluruh umat,” ungkapnya. (T/P006/R05)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)