Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manfaat Jamur Menurut Rasulullah (Oleh: Hadi Susilo)

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 24 Juni 2020 - 14:01 WIB

Rabu, 24 Juni 2020 - 14:01 WIB

64 Views

Oleh: Hadi Susilo, Dosen Program Studi Biologi, Fakultas Sains, Farmasi, dan Kesehatan Universitas Mathla’ul Anwar Banten

Tentu kita sering mendengar dan tidak asing lagi dengan istilah  jamur (fungi). Kita juga kadang mengonsumsinya dalam kehidupan sehari hari. Jamur (fungi) adalah mikrob eukariotik heterotrof, dengan karakteristik antara lain: uniseluler, ada yang multiseluler, bersifat parasitik atau saprofit, tubuh buah berwarna mulai dari cerah putih, merah-kuning, hingga warna gelap kehitaman.

Ciri jamur yang lainnya adalah: tidak berklorofil, berkembang biak secara seksual (spora) dan aseksual (tunas).

Ada jamur yang membentuk hifa, yang merupakan kumpulan dari filamen.  Jamur (fungi) memproses cadangan makanannya dalam bentuk glikogen, dinding selnya tersusun dari kitin, yaitu: karbohidrat yang mengandung nitrogen. Konsumsi jamur sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh kita, karena banyak kandungan proteinnya.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Dalam ekologi, jamur berperan sebagai organisme pengurai/dekomposer bahan organik. Tumbuhan, hewan atau bahan organik yang mati akan hancur dan diurai oleh jamur (fungi) dekomposer dan bakteri penghacur menjadi senyawa senyawa organik.

Pandangan Rasulullah

Fungi atau jamur pada zaman Rasulullah SAW pernah dimanfaatkan sebagai makanan dan dijadikan sebagai obat.

Sabda Rasulullah SAW tentang jamur dimuat dalam bab pengobatan. Imam Bukhari meriwayatkan dua kali (Bukhari,VII,[t.th.]:17), Imam Muslim meriwayatkannya 7 kali, dan kitab-kitab yang lainnya lebih banyak lagi. Di antara sabda Nabi itu adalah sebagai berikut, yang artinya: “Aku mendengar Rasulullah bersabda: Kam’at (jenis jamur) adalah bagian dari dunia jamur. Airnya adalah obat penyakit mata.” (HR Muslim dari Sa’id bin Zaid).

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Yang dimaksud al-manna adalah tetumbuhan berwarna putih, banyak kandungan lemak, dan termasuk rumpun jamur. Al-Kam’at maupun al-manna adalah sama-sama jenis jamur.

Hadits yang diriwayatkan oleh Jabir r.a, dan hadits yang sama juga disebutkan oleh Abu Naim dari ‘Aisyah r,a dan Abdullah bin Abbas. Rasulullah SAW menyampaikan bahwa jamur, sekarang dikenal dengan nama ilmiah Agaricus campesteris, adalah bagian dari manna, dan manna berasal dari surga, air jamur bermanfaat sebagai obat mata.

Hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah mengatakan, suatu hari sahabat Rasulullah SAW mengatakan bahwa jamur adalah cacar yang tumbuh di tanah. Menanggapi perkataan tersebut Rasulullah SAW menyatakan bahwa,”jamur berasal dari manna bermanfaat sebagai obat mata,sedangkan kurma ajwa berasal dari surge merupakan antidote (penawar) untuk racun-racun”.

Hadis tersebut  memberi petunjuk bahwa jamur banyak jenisnya. Jamur  tertentu dapat dimanfaatkan sebagai simplisia. Kemudian dilanjutkan sebagai bahan obat penyakit tertentu.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Hal  ini mengandung implikasi bahwa kita supaya lebih banyak lagi mempelajari aneka jenis jamur, baik dari segi sarana pengobatan, maupun dari segi pemberantasannya, ketika jamur itu membahayakan kesehatan manusia.

Saat ini ada ilmu yang khusus mempelajari tentang jamur yang disebut dengan Mikologi, ilmu merupakan cabang ilmu dari Biologi. Perlu ada di antara generasi muda kita yang menekuni Biologi pada umumnya, dan Mikologi pada khususnya. Semoga bermanfaat, (A/hs/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK