Zikir, yang berarti “mengingat”, adalah praktik penting dalam Islam yang melibatkan pengulangan nama atau frasa untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Selain sebagai bentuk ibadah, penelitian terbaru menunjukkan bahwa zikir juga bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental.
Secara keseluruhan, zikir memiliki dimensi spiritual dan ilmiah. Dari sudut pandang agama, zikir adalah ibadah yang diperintahkan dan dianjurkan dalam Islam.
Meski penelitian ilmiah terus menemukan manfaat zikir bagi kesehatan, penting untuk diingat bahwa dalam Islam, tujuan utama zikir bukanlah untuk manfaat duniawi. Zikir adalah bentuk ibadah dan cara mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Manfaat kesehatan bisa dilihat sebagai berkah tambahan dari Allah Ta’ala, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, “Ingatlah Aku, niscaya Aku ingat kepadamu.” (Qs. Al-Baqarah: 152).
Baca Juga: Bahaya Bullying, Tinjauan Ilmiah dan Perspektif Islam
Dalam pengobatan holistik, zikir dianggap sebagai bagian dari pengobatan alternatif dan pelengkap (CAM). CAM (Complementary and Alternative Medicine) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai bentuk pengobatan dan terapi yang bukan bagian dari praktik medis konvensional.
Beberapa rumah sakit dan klinik di negara-negara Muslim sudah mulai menggabungkan zikir dalam perawatan pasien. Pendekatan ini sejalan dengan konsep pengobatan Islam yang mengutamakan kesatuan kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
Zikir terbukti memberikan manfaat kesehatan, mulai dari peningkatan fungsi otak hingga penguatan sistem kekebalan tubuh. Kombinasi antara pemahaman spiritual dan ilmiah ini memberikan pendekatan holistik yang sejalan dengan ajaran Islam, yang menekankan keseimbangan antara kehidupan duniawi dan akhirat
Secara ilmiah, zikir yang rutin dilakukan dapat memengaruhi otak secara positif. Penelitian menunjukkan bahwa zikir dan meditasi dapat meningkatkan bagian otak yang mengatur perhatian, pengambilan keputusan, dan emosi. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan berpikir dan kestabilan emosional.
Baca Juga: Manfaat Susu bagi Kesehatan
Dari sisi psikologi, zikir mirip dengan meditasi mindfulness yang membantu seseorang fokus pada saat ini, mengurangi kecemasan dan stres. Penelitian juga menemukan bahwa zikir dapat menurunkan tingkat kecemasan, stres, dan depresi. Ini sejalan dengan konsep tawakkal dalam Islam, yaitu berserah diri kepada Allah yang bisa mengurangi beban mental.
Zikir tidak hanya baik untuk spiritualitas, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan jantung dan kekebalan tubuh. Pengulangan kata dalam zikir bisa memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah. Penelitian dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine menunjukkan bahwa zikir teratur meningkatkan variabilitas detak jantung, yang menandakan jantung lebih sehat.
Zikir juga memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan produksi sel imun dan antibodi. Hal ini disebabkan oleh pengurangan stres, yang diketahui dapat melemahkan kekebalan tubuh. Penelitian dalam Journal of Behavioral Medicine juga menemukan bahwa meditasi yang mirip dengan zikir dapat meningkatkan respons imun dengan menurunkan stres.
Secara sosial, zikir berjamaah memberikan dukungan yang mengurangi rasa kesepian dan isolasi. Penelitian psikologi sosial menunjukkan bahwa dukungan sosial ini dapat meningkatkan kesehatan mental, menurunkan depresi, dan meningkatkan kesejahteraan. Ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW tentang pentingnya persaudaraan dan solidaritas.
Baca Juga: Indonesia Lakukan Operasi Jantung Robotik untuk Pertama Kalinya
Dari perspektif endokrinologi, praktik zikir juga mempengaruhi produksi hormon dalam tubuh. Endokrinologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari sistem endokrin, yaitu sistem kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon ke dalam darah. Penelitian menunjukkan bahwa meditasi dan zikir dapat menurunkan kadar kortisol, hormon yang terkait dengan stres, serta meningkatkan produksi serotonin dan dopamin, yang berhubungan dengan perasaan bahagia dan kesejahteraan.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology menemukan bahwa meditasi spiritual seperti zikir berkontribusi pada penurunan kadar kortisol dan peningkatan hormon kebahagiaan, yang dapat menjelaskan perasaan damai yang sering dilaporkan oleh para praktisi zikir. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Ribu Anak Papua Barat Terima Vaksin Polio