Oleh : Septia Eka Putri, Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Kesempatan merupakan waktu keleluasaan untuk melakukan suatu pekerjaan. Jika dimanfaatkan secara maksimal untuk melakukan kebajikan, hal itu pastinya akan menjadi amal mulia disisi Allah. Namun jika disia-siakan, malah keburukan dan dosa.
Sebagai umat manusia yang diberi kesempatan hidup di dunia, Allah telah memberi kesempatan berupa umur agar dimanfaatkan untuk selalu menebar kebaikan.
Bentuk umum kebaikan adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Namun, dalam kegiatan kita sehari-hari, terkadang banyak kesempatan untuk beramal, tapi kita tidak kita lakukan sehingga tidak bisa meraih kebaikan.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Meski demikian, Allah tetap memberi kesempatan sampai waktu yang telah ditentukan. Dia tetap membuka pintu ampunan bagi hambaNya yang bersungguh-sungguh memperbaiki diri. Jadi, jangan takut dan jangan berputus asa dengan kesempatan yang belum bisa di raih.
Dalam hidup ini terdapat sejumlah kesempatan yang datang dengan tiba-tiba. Allah memberikan kepada manusia kesempatan untuk melakukan suatu perbuatan yang dinanti maupun tidak dinanti sebelumnya.
Misalkan kita menghadiri sebuah konferensi. Disana ada duta besar. Tentunya kita akan menyapa dan menghampirinya, walaupun itu diluar agenda kita. Disinilah kita gunakan kesempatan untuk wawancara, sebagai bentuk memanfaatkan kesempatan dengan kebaikan.
Tanamkan niat dalam hati yang paling dalam untuk selalu menggunakan kesempatan yang datang. jika lalai, segeralah berbenah diri dan tetap fokus kepada tujuan, meski terkadang ujian dan hambatan.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Yakinlah semua itu merupakan karunia Allah yang diberikan kepada kita agar bisa mengambil pelajaran dan hikmah dalam setiap masalah.
Cobalah untuk istiqomah setiap melakukan sesuatu. Mengabaikan kesempatan hingga hilang kesempatan pasti akan berbuah kesedihan. Pastikan selalu berserah diri kepada Allah ketika menggunakan kesempatan yang ada.
Atur Waktumu
Waktu sangat penting dalam hidup. Sekiranya tidak ada waktu maka tidak ada hidup. Setiap detik, menit, jam yang terbuang dari waktu tidak akan bisa kembali. Begitu juga setiap tarikan nafas yang keluar dari diri kita semua tidak akan bisa kembali. Ingat, kematian pasti menghampiri.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Jika kita sia-siakan waktu, akan menjadi linglung dan bingung, ditimpa berbagai kerugian dan penyesalan. Oleh karena itu, sebaik-baiknya cara agar terhindar dari kerugian adalah dengan cara mengaturnya, memanfaatkan untuk hal yang lebih baik.
Mengatur waktu mengandung arti bermacam-macam, diantaranya ialah: Pertama, menyusun program dengan mempertimbangkan segala aspek seperti, kualitas, kuantitas, kepentingan, prioritas. Kedua, Gunakan kesempatan yang ada. Ketiga, menghindari masalah dengan menghilangkan hal-hal yang negative.
Keempat, memanfaatkan waktu pada keadaan yang paling buruk. Kelima, melakukan pekerjaan pada waktu yang sesuai. Keenam, cepat, tanggap dan teliti. Ketujuh, menyadari dengan baik keadaan zaman yang kita lihat pada saat ini.
Dalam sebuah hadist dijelaskan, “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara : Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR Imam Hakim dalam kitab al-Mustadrak.)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” QS. Al-Ashr : 1-3
Hidup dalam perputaran waktu. Gunakan setiap kesempatan untuk menebar kebaikan. Ramadhan akan segera tiba, sudahlah kita mempersiapkan kesempatan yang ada di bulan Ramdhan?
Kini, kita harus mengatur dan membuat program agar peluang besar mendapatkan ampunan bisa kita dapatkan.
Celaka, bila kita gagal memanfaatkan bulan Ramadhan untuk mendapatkan ampunan dari Allah swt. Belum tentu kita mendapatkan bulan Ramadhan tahun depan.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Memang, di bulan lain kita bisa mendapatkan ampunan. Tapi bila di bulan yang penuh ampunan saja kita gagal mendapatkan maghfiroh dari Allah, lalu bagaimana dengan di bulan lainnya?
Asyhadu an laa ilaaha illallah. Astaghfirullah. Inni as’alukal jannah. Wa’audzubika minannaar. Walahu’alam. (Putri/P04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat