Kairo, 12 Ramadhan 1434/19 Juli 2013 (MINA) – Presiden sementara Mesir, Adly Mansour berjanji untuk memulihkan stabilitas dan keamanan serta melindungi rakyat Mesir terhadap pihak yang mencari kekerasan di negara itu.
“Kami akan bertempur untuk keamanan hingga akhir,” tegas Mansour pada pidato yang telah direkam sebelumnya seperti ditayangkan di TV pemerintah Mesir, Kamis kemarin (18/7).
Dia juga menyatakan, beberapa pihak di negara Afrika Utara sedang berusaha untuk menyeret Mesir ke dalam kekacauan yang tidak diketahui penyebabnya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“Kita sedang melewati suatu kondisi kritis dan beberapa pihak ingin kita bergerak ke arah kekacauan. Mereka ingin periode ini menjadi pengantar untuk aksi kekerasan dan kami ingin membangun pada konsep melindungi nyawa dan menegaskan kembali hak asasi manusia,” kata Mansour.
Pernyataannya dianggap oleh banyak kalangan sebagai acuan bagi para pendukung Presiden terguling, Muhammad Mursi yang telah bersumpah untuk mengadakan lebih banyak aksi protes pada Jumat ini (19/7) untuk melawan pemerintah sementara yang didukung militer Mesir.
Mansour juga mengatakan bahwa dirinya sedang mencoba untuk mencakup semua kelompok dalam proses transisi. Sementara itu, Ikhwanul Muslimin Mesir menuntut pembalikan kudeta militer yang menumbangkan Mursi.
Alasan Penahanan Mursi
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dalam pidato televisi Rabu malam (3/7), panglima militer Mesir, Jenderal Abdel Fattah Al–Sisi mengumumkan bahwa Mursi digulingkan dan menjadi tahanan rumah. Dia juga menyatakan bahwa kepala Mahkamah Konstitusi, Adly Mansour , telah ditunjuk sebagai presiden sementara baru Mesir. Militer Mesir juga membekukan konstitusi.
Pada 5 Juli 2013, pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin, Mohammed Badie mengatakan, kudeta terhadap Mursi adalah ilegal dan jutaan massa akan tetap berada di jalan hingga dia benar kembali sebagai presiden.
Sementara itu, pengamat politik Arab, Ahmad Fahmi mengungkapkan alasan terkait penahanan terhadap Presiden Mursi. Fahmi mengatakan bahwa jika Presiden Mursi diberi kesempatan untuk berbicara di depan publik, maka dikhawatirkan Mursi akan membongkar dan mengungkapkan apa sebenarnya yang terjadi.
“Itulah sebabnya, kenapa hingga saat ini tidak ada persidangan terhadap Presiden Mursi. Sejak aksi kudeta Militer, Presiden Mursi hingga saat ini masih ditahan dan belum diketahui keberadaannya,” kata Ahmad Fahmi seperti dilansir Studi Informasi Alam Islami (SINAI)seperti dan dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Di sisi lain, aksi para pendukung Presiden Mursi semakin hari semakin bertambah. Terbukti dengan semakin banyaknya aksi-aksi penolakan terhadap kudeta Militer di berbagai daerah.
Setidaknya 100 orang tewas dalam gelombang bentrokan tak henti-hentinya antara pendukung Mursi, lawan-lawannya dan pasukan keamanan sejak tergulingnya presiden Mursi. (T/P012/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah