Tel Aviv, MINA – Mantan Direktur Badan Intelijen Israel, Mossad, mengatakan negaranya memerlukan setidaknya lima tahun untuk pulih dari perang Gaza sesudah perang itu berakhir.
Yossi Cohen, mantan Direktur Mossad, tidak menjelaskan lebih lanjut, namun mengatakan Israel harus membayar mahal untuk memulangkan tawanan yang masih ditahan di Gaza. The New Arab melaporkan.
Berbicara kepada lembaga penyiaran publik Israel, Kan, Cohen mengatakan setiap perjanjian gencatan senjata harus disetujui oleh kabinet perang, dan mungkin seluruh pemerintah Israel, “dengan persyaratan yang sangat sulit.”
Dia mengatakan kesepakatan itu tidak boleh dilakukan secara bertahap dan semua tawanan harus ditukar dengan tahanan Palestina sekaligus.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Ahad (4/1), pemerintahnya tidak akan bersedia membayar harga berapa pun untuk memulangkan tawanan
“Kami tidak akan menyetujui kesepakatan apa pun, dan tidak dengan harga berapa pun,” kata Netanyahu dalam pertemuan pekanan di Tel Aviv, media Israel melaporkan.
Dia membantah Israel berencana membebaskan sejumlah besar tahanan Palestina, yang dia sebut sebagai “teroris.”
“Banyak hal yang dikatakan di media seolah-olah kami menyetujuinya, seperti apa yang terkait dengan pembebasan teroris, kami tidak akan menyetujuinya,” katanya sambil menegaskan kembali sumpahnya untuk menghancurkan Hamas.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Negosiasi, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, berusaha membuat Hamas dan Israel menyetujui perjanjian yang akan menghentikan pertempuran di Gaza, dan membebaskan para tahanan.
Dalam kesepakatan serupa pada bulan November, puluhan sandera Israel ditukar dengan tahanan Palestina dan pemboman Israel sebagian besar dihentikan selama sekitar enam hari.
Israel mengatakan lebih dari 130 sandera masih berada di Gaza, dari sekitar 250 sandera yang ditangkap Hamas selama serangan mendadak pada 7 Oktober. (T/R7/P1 )
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Mi’raj News Agency (MINA)