Tel Aviv, MINA – Mantan Kepala Badan Intelijen Israel, Mossad, Shabtai Shavit mengatakan, Israel tidak menginginkan perdamaian dan jikapun ada, maka hal itu sudah dilakukan sejak lama.
Media Israel, Arab 48 melaporkan, Shavit memberikan sambutannya saat menjadi pembicara pada sebuah acara yang diadakan harian Israel Maariv belum lama ini.
Ia menegaskan bahwa jika Israel menginginkan perdamaian, Israel akan membangun ekonomi dan infrastruktur yang melayani kepentingan kedua pihak (Palestina dan Israel). Namun hal itu tidak dilakukan.
Shavit mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak melihat Palestina sebagai mitra negosiasi, karena itu ia menolak untuk mengembangkan hubungan dengan Palestina.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Shavit memaparkan, Netanyahu melakukan hal itu karena mendapat tekanan dari partai sayap kanan Israel.
Mengenai Kesepakatan Oslo pertengahan 1990-an yang lalu, Shavit mengatakan bahwa sayap kanan Israel saat itupun sudah melukiskan perjanjian ini sebagai sebuah “dosa”.
“Bagi mereka, Perjanjian Oslo adalah ibu dari semua dosa dan keinginan untuk perdamaian juga merupakan sebuah dosa,” Shavit menyimpulkan. (T/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal