Jakarta, 10 Rajab 1438/ 7 April 2017 (MINA) – Mantan kepala rabbi Israel, Yisrael Meir Lau, baru-baru ini menyatakan apa yang sedang terjadi di negara tetangga Suriah adalah pembantaian ras, Holokaus.
Dia juga mengkritik Israel karena tidak membantu Suriah sebagai negara yang berbatasan dengannya di utara.
Sebagaimana dikutip Washington Post, Yisrael lahir di Polandia, dan pernah ditahan waktu usia 8 tahun oleh tentara Nazi Jerman yang pada saat itu melakukan pemusnahan kepada keturunan Yahudi atau yang dikenal Holokaus oleh kaum itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sebagai orang yang selamat dari Holokaus, Yisrael pernah menjabat sebagai kepala rabbi di Tel Aviv, mengungkapkan dirinya merasakan apa yang sedang dialami warga Suriah di bawah berbagai tekanan sebagaimana yang ia rasakan pada saat pembantaian kaumnya di Eropa selama Perang Dunia II.
“Tentu saja mereka telah hidup dalam Holokaus sejak 6 tahun lalu,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Radio Tentara Israel pada Kamis.
Dia prihatin dengan Israel yang diam saja melihat tetangganya dalam kondisi seperti itu. Pria renta itu juga menyatakan tidak peduli tentang politik apapun yang dipegang Israel dan menegaskan ia hanya ingin Israel peduli terhadap bangsa lain.
“Kami tidak menikmati pertumpahan darah, ini adalah darah manusia,” kata rabbi itu, menambahkan, “Tetangga Anda tidak harus berbagi nasionalisme atau pandangan dunia mereka; Mereka adalah mahluk Tuhan sama seperti kita.”
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebagian besar negara-negara koalisi AS percaya Assad berada di balik serangan kimia pada Selasa di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak. Sementara Suriah menolak tuduhan itu dan menyebut para pemberontak menggunakan senjata beracun tersebut.(T/RE1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata