Tel Aviv, MINA – Mantan Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Angkatan Darat Israel (IDF), Moshe “Bogie” Yaalon, menyatakan bahwa evakuasi paksa warga Palestina dari Gaza, penghancuran rumah-rumah mereka, dan membuat mereka kelaparan merupakan kejahatan perang. Pernyataan ini dilaporkan oleh Anadolu Agency, Senin (21/7).
Melalui sebuah pesan di platform X, Yaalon menyampaikan kecamannya kepada para pemimpin keamanan Israel, Kepala Staf Eyal Zamir, Direktur Mossad David Barnea dan wakil kepala Shin Bet yang disebut hanya sebagai “S”.
“Mengevakuasi seluruh penduduk dari rumah mereka secara sembarangan, menghancurkan rumah-rumah secara sistematis dan mengkonsentrasikan mereka ke dalam area kecil yang disebut ‘kota kemanusiaan’ dengan tujuan deportasi sukarela, ini adalah serangkaian kejahatan perang menurut hukum internasional,” ujar Yaalon.
Pernyataan ini muncul sehari setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru untuk wilayah utara dan selatan Gaza, dengan ancaman bahwa siapa pun yang tidak mematuhi akan dijadikan target.
Baca Juga: Israel Tangkap Direktur Rumah Sakit Lapangan di Gaza
Rencana terbaru Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, termasuk membangun kamp tenda yang disebut “kota kemanusiaan” di atas reruntuhan Rafah, yang dirancang untuk menampung 600.000 warga Palestina di tahap awal, dengan pengawasan ketat dan tanpa izin untuk keluar dari area tersebut.
“Kelaparan yang disengaja terhadap penduduk untuk memaksa mereka pindah secara sukarela adalah kejahatan perang dan kegagalan moral yang bertentangan dengan nilai-nilai kita,” tambah Yaalon.
Ia juga menyoroti aksi penembakan terhadap warga Palestina yang sedang mengantri bantuan sebagai pembunuhan dan kejahatan perang.
Soal para sandera Israel yang masih ditahan di Gaza, Yaalon mengatakan bahwa mengabaikan mereka adalah kejahatan moral. Meskipun tidak termasuk dalam definisi hukum kejahatan perang, tindakan itu menurutnya merupakan pengkhianatan terhadap warga dan tentara demi kepentingan kekuasaan politik.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Lakukan Aksi Provokatif di Halaman Masjid Al-Aqsa
“Para pemimpin keamanan dilatih untuk menghormati otoritas sipil, tetapi juga untuk menolak perintah ilegal yang jelas yang ditandai dengan ‘bendera hitam”, tegas Yaalon.
Yaalon dalam beberapa bulan terakhir rutin mengecam tindakan militer Israel di Gaza sebagai kejahatan perang dan pernyataannya telah menuai kritik keras dari kalangan kanan Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Terus Bergerak Capai Gencatan Senjata dengan Terhormat