Haifa, 5 Safar 1435/8 Desember 2013 (MINA) – Seorang mantan Ketua parlemen Israel, Avraham Burg menegaskan bahwa Israel memiliki senjata nuklir dan mendesak Israel untuk secara terbuka mengakui kepemilikan senjata tersebut.
“Israel memiliki kewajiban untuk mengadakan konferensi terkait kepemilikan snjata nuklirnya, masyarakat dunia sudah mengetahui jadi jangan ditutpi lagi,” katanya saat konferensi senjata nuklir di Haifa, wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Konferensi tersebut juga dihadiri oleh walikota kota Hiroshima, Jepang, seperti diberitakan Press Tv dan dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Rezim Israel diyakini satu-satunya yang memiliki senjata nuklir di Timur Tengah dengan 400 hulu ledak nuklir.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri
Program nuklir Israel dimulai pada tahun 1956 setelah penandatanganan perjanjian antara Paris dan Tel Aviv. Berdasarkan kesepakatan itu, Perancis membangun arsenal nuklir Israel tanpa batasan apapun. Paris juga berkomitmen untuk mendirikan sebuah pabrik pemisah plutonium yang menjadi landasan bagi aspek militer program nuklir Zionis.
Pemerintah Israel enggan untuk mengesahkan atau menyangkal secara resmi bahwa Israel mempunyai program senjata nuklir, dan tidak menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons – NPT).
Pada tahun 1998, mantan Perdana Menteri Israel Shimon Peres mengakui secara terbuka bahawa Israel membangun pilihan nuklir, yaitu bukan untuk Hiroshima tetapi untuk Oslo. (T/P015/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang