Tel Aviv, MINA – Mantan wakil kepala staf militer Israel, Yair Golan mengatakan, perang 2014 di Gaza adalah sebuah “kegagalan” dan apa yang terjadi setelah itu membuktikannya.
Golan, seperti dikutip Safa, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Radio Angkatan Darat pada hari Kamis (29/8), Hamas yang menentukan strategi saat ini, bukan Israel.
Mengenai ketegangan saat ini di front utara, Golan yang sekarang menjadi anggota koalisi Partai Demokrat yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Ehud Barak mengatakan, pengakuan Israel untuk menyerang targetnya tidak lepas dari motif Pemilu.
Agresi Israel di Gaza pada 2014 adalah agresi ketiga di Jalur Gaza, yang didahului oleh agresi pada 2008 dan 2012, yang meninggalkan kehancuran hebat dan ratusan korban serta ribuan orang terluka.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Pada perang itu, 64 tentara Israel dan enam pemukim terbunuh, termasuk seorang wanita, dan di antara prajurit yang mati juga memiliki kewarganegaraan lain seperti Amerika, Belgia, Perancis, dan lainnya.
Jumlah yang terluka adalah 720 orang, serta kerugian ekonomi besar yang mencapai 560 juta dolar di sektor pariwisata, dan 370 juta dolar dan lainnya.
Kerugian diilustrasikan oleh sebuah laporan yang disiapkan oleh Pengawas Keuangan Negara Yosef Shbira tentang kegagalan perang Gaza 2014, yang mengancam akan menggulingkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan menteri Peetahanannya, Moshe Ya’alon. (T/B05/RI-1)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)