Tel Aviv, MINA – Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Letnan Jenderal Dan Halutz, mengatakan pada hari Kamis (26/10) dirinya mendukung gagasan memecat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Anadolu Agency melaporkan.
Dan Halutz mengatakan kepada Radio Angkatan Darat, dia mendukung adanya sosok lain untuk “memimpin perang”.
“Dalam perang, kita bisa meminta pertanggungjawaban,” kata Halutz, sambil menganggap Netanyahu bertanggung jawab memimpin Israel selama beberapa tahun terakhir menuju situasi saat ini. Dikutip dari Middle East Monitor (MEMO)
Ia juga menyatakan dukungannya terhadap pertukaran tawanan Israel di Gaza dengan tahanan Palestina di penjara Israel.
Baca Juga: Israel Perpanjang Penutupan Media Al-Jazeera di Palestina
Halutz, yang merupakan panglima militer dalam Perang Lebanon Kedua tahun 2006, menekankan, “Saya sarankan untuk melihat secara serius masalah ini.
Kami akan mengangkutnya ke sana dan mengambilnya nanti”.
Dia memperingatkan agar tidak melancarkan serangan darat di Gaza sebelum membebaskan para tawanan Israel.
“Apa maksudnya operasi darat sekarang ketika orang-orang Israel yang diculik ada di sana?
Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza
Hamas bisa mengeksploitasi hal ini untuk melancarkan perang psikologis, dan hal ini juga akan menyebabkan beberapa dari mereka terluka dan beberapa dari mereka tidak kembali,” tambahnya.
Hampir setiap hari, keluarga Israel yang anggota keluarganya ditawan di Gaza melakukan protes menuntut pemerintah berupaya membebaskan kerabat mereka. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 35.000 Warga Palestina Shalat Jumat di Masjid Al Aqsa