Ankara, MINA – Yasar Yakis, mantan Menteri Luar Negeri Turki dan anggota pendiri Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa saat ini, mendesak pemerintah Ankara untuk bernegosiasi dengan kelompok Kurdi Suriah, daripada menyerang mereka di kota Afrin.
“Operasi militer di Afrin bukanlah obat untuk ancaman yang dirasakan Turki dari sana. Ini hanya pengobatan penghilang rasa sakit,” tulis Yakis dalam sebuah kolom berita berbahasa Arab.
Menurutnya, jalan terbaik adalah menegosiasikan kesepakatan dengan orang Kurdi Suriah, membujuk mereka untuk tidak mencoba mengubah komposisi etnik di wilayah itu.
“Ini akan memecahkan masalah Turki dengan orang Kurdi Suriah. Ini akan memfasilitasi solusi untuk masalah Turki dengan Kurdi sendiri. Mungkin itu merupakan terobosan dalam kebuntuan hubungan antara Turki dan Suriah,” katanya.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Sementara itu, seorang pejabat senior di Partai Persatuan Demokratik (PYD) Kurdi Suriah, Sihanok Dibo memuji imbauan Yakis.
“Dalam kasus bahwa mantan Menteri Luar Negeri Turki berbicara tentang perlunya keterbukaan Turki pada proyek Kurdi, ini adalah pandangan logis dan praktis,” kata Dibo kepada ARA News Jumat (14/7) yang dikutip MINA.
Namun menurutnya, ia ragu bahwa Turki siap mengadakan proses perdamaian dengan orang Kurdi di Turki atau orang Kurdi di Suriah.
“Apalagi parlemen (Turki) mengeluarkan keputusan beberapa hari lalu yang mencegah dan meminta pertanggungjawaban siapa saja yang menggunakan kata Kurdistan,” katanya. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)