Tel Aviv, 27 Dzulhijjah 1437/28 September 2016 (MINA) – Setelah menderita stroke berat dua pekan lamanya, mantan pemimpin Israel Shimon Peres meninggal dunia pada Rabu pagi (28/9) di usianya yang memasuki 93 tahun.
Sebagaimana dikutip media Israel Hareetz, pemakamannya direncanakan diadakan pada Jumat dan akan dihadiri oleh Presiden AS Barack Obama.
Mantan Presiden itu meninggal dalam tidurnya pada pukul 03.00 pagi waktu setempat, kata dokter yang juga menantunya, Rafi Walden.
Shimon pernah dianugerahi Nobel Perdamaian setelah menggagas perjanjian perdamaian Oslo bersama Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin, dan Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Yasser Arafat.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Peres lahir di Wiszniewo, Polandia, dan bermigrasi ke Palestina pada 1934, saat berusia 11 tahun. Ia adalah pendiri Gerakan Pemuda Buruh-Zionis dan anggota dari pasukan militer Yahudi sebelum Israel mendeklarasikan kemerdekaannya. Sebagai seorang pejabat pertahanan, di akhir 1950-an dan awal 1960-an, Peres terlibat dalam pembentukan Dimona, reaktor nuklir Israel, di pusat program senjata nuklir Israel.
Dalam kariernya selama puluhan tahun, ia menduduki hampir setiap posisi yang signifikan dalam dunia politik Israel.
Terjun ke dunia politik, jabatan pertama Shimon adalah sebagai Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel pada 1920-an. Ia terpilih bergabung ke parlemen Israel, Knesset, pada 1959. Kabinetnya fokus pada pertahanan, keuangan dan urusan luar negeri, media melaporkan.(T/R04/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya