Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan PM Portugal Terpilih Jadi Sekjen PBB Baru

Rudi Hendrik - Jumat, 14 Oktober 2016 - 14:27 WIB

Jumat, 14 Oktober 2016 - 14:27 WIB

388 Views

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Antonio Guterres attends a press conference following the UNHCRs annual Executive Committee meeting on October 3, 2014 at the United Nations Office at Geneva. AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI (Photo credit should read FABRICE COFFRINI/AFP/Getty Images)

New York, 13 Muharram 1438/14 Oktober 2016 (MINA) – Majelis Umum PBB pada Kamis (13/10) memilih secara aklamasi mantan Perdana Menteri Portugal António Guterres sebagai Sekjen PBB untuk periode 2017-2021.

Guterres (67) pernah memimpin Portugal pada 1995-2002, dan menjabat Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi pada Juni 2005 sampai Desember 2015.

Sebanyak 193 negara anggota PBB memilih Guterres untuk menggantikan pejabat lama asal Korea Selatan Ban Ki-moon, demikian rilis yang dikeluarkan PBB dalam laman resminya.

Resolusi ini dibacakan oleh Presiden Majelis PBB Peter Thompson, dalam sidang di Markas PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis (13/10/2016).

Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan

Thompson mengatakan, seluruh negara anggota PBB menginginkan Guterres. Saat dia mengetukkan palunya, seluruh diplomat yang memadati ruangan pun bertepuk tangan.

Dalam pidatonya, Gutteres menggarisbawahi kinerjanya untuk warga yang menderita, khususnya para pengungsi dan orang-orang di daerah konflik, dan kesetaraan gender akan tetap jadi prioritas utama baginya selama masa jabatannya.

Seperti dilansir Independent, peran Guterres terlihat ketika ia mengatasi krisis pengungsi di dunia termasuk pengungsi dari Suriah. Ia sebelumnya menjabat sebagai Komisioner Tinggi PBB untuk HAM. Masalah pengungsi Suriah hingga saat ini jadi agenda utama PBB.

Guterres meminta negara-negara Barat berperan lebih besar dalam membantu para pengungsi. “Saya juga akan mencari solusi bagi rakyat Suriah yang membuat saya patah hati saat melihat penderitaannya,” katanya, Jumat (14/10).

Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS

PBB kehilangan citra baiknya sejak tidak mampu menyelesaikan konflik Suriah yang mematikan. Dalam lima tahun setidaknya 340 ribu jiwa melayang serta nasib para pengungsi yang menghindari perang dan mencari suaka di negara lain. Di negara Eropa merebaknya pengungsi menjadi masalah tersendiri bagi negara tertentu.(T/R04/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Internasional
Internasional
Palestina
Indonesia
Palestina
Kolom
Indonesia