Indiana, MINA – Ketika Selandia Baru berupaya untuk pulih dari serangan terorisme brutal yang menyasar dua masjid yang menewaskan lebih dari 50 Muslim, terungkap seorang veteran Amerika Serikat yang berencana untuk membunuh dan melukai lebih dari 200 orang di sebuah pusat Islam telah menjadi Muslim setelah mempelajari hal-hal tentang Islam.
Sebelum menjadi Presiden Himpunan Pelajar Muslim di Ball State University di Indiana, dan Wakil Presiden Islamic Center of Muncie, Richard McKinney adalah seorang veteran yang telah bergabung dengan korps marinir karena kecintaannya pada film aksi “Rambo” dan bertugas selama bertahun-tahun di Timur Tengah, yang katanya telah berkontribusi pada kebenciannya terhadap Islam dan Muslim.
“Saya tidak membenci Islam saat itu, tetapi banyak hal yang saya lihat adalah alasan mengapa saya merasakan hal yang saya lakukan kemudian,” kata McKinney seperti dilansir Yeni Safak, Selasa (26/3).
Setelah ia kembali ke kampung halamannya, McKinney nyaris melakukan serangan teror setelah berencana untuk membuat alat peledak improvisasi (IED) miliknya sendiri dan meledakkan sebuah masjid dengan maksud “membunuh dan melukai ratusan Muslim” ketika ia mengamati dari dekat tempat parkir.
Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam
Untungnya, istrinya menjadi ganjalan untuk rencananya itu, membuka jalan bagi FBI untuk menyelidiki tindakannya, tetapi itu gagal memadamkan kebenciannya pada Muslim, sampai suatu hari putrinya merasa jijik dengan komentar yang dibuatnya tentang ibu berjilbab yang memiliki relasi dengan teman sekelasnya.
“Kebencian saya pada Islam. Itulah satu-satunya hal yang membuat saya tetap hidup,” kenang McKinney.
Insiden itu mendorongnya untuk mencari jawaban dari masjid setempat yang memberinya Al-Quran, dan delapan pekan kemudian ia memeluk Islam.
“Saya mulai menghabiskan waktu berjam-jam di sana, dan segalanya menjadi masuk akal bagi saya. Saya tahu saya begitu ingin mengucapkan sahadat – saya ingin menjadi seorang Muslim. ”
Baca Juga: Pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina
Sejak menjadi Muslim, ia tumbuh menjadi pribadi yang dibutuhkan di masyarakat, dan telah menjadi bagian inspirasional dan integral dari kehidupan masyarakat. Tiga tahun setelah pertobatannya, ia menjadi presiden Islamic Center of Muncie.
Dia sekarang terus berupaya mempromosikan Islam dan komunitas Muslim, memperbaiki segala pandangan, pikiran, dan anggapan masyarakat yang salah tentang Islam. (AT/R11/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata