Mantan Presiden Chad Dihukum Seumur Hidup Karena Kejahatan Perang

Dakar, 23 Sya’ban 1437/31 Mei 2016 (MINA) – Mantan Hissene Habre telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena “kejahatan terhadap kemanusiaan” dan “” yang dilakukan selama menjabat pada 1982 – 1990.

Sebuah pengadilan khusus yang didukung oleh Uni Afrika mengumumkan vonis itu di ibukota , Dakar, Senin (30/5).

Selama persidangan, Habre berulang kali menolak menerima legitimasi dari Extraordinary African Chamber, pengadilan khusus yang dibentuk untuk mengadili mantan diktator tersebut, demikian Anadolu Agency memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Selama sidang pertamanya pada 20 Juli 2015, Habre telah berteriak, “Ini bukan pengadilan, ini lelucon!”

Menurutnya, ia adalah korban dari “neokolonialisme”.

Pengadilan juga membuktikan dia bersalah melakukan pemerkosaan, penyiksaan dan perbudakan seksual.

Ratusan orang, termasuk pendukung dan korban kejahatan Habre turut menghadiri persidangan.

Habre adalah presiden ketujuh Cha  yang memerintah negara Afrika tengah itu dengan tangan besi pada 1982-1990, hingga digulingkan oleh Idriss Deby, Presiden Chad saat ini.

Dalam seperempat abad sejak penggulingannya, Habre telah tinggal di pengasingannya di Senegal.

Selama 19 bulan penyelidikan, pihak berwenang Senegal bekerja sama dengan Uni Afrika mendakwa Habre pada pertengahan 2013, karena kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dakwaan itu menempatkan dia di bawah penahanan sementara.

Mantan penguasa militer itu telah menggulingkan Presiden Goukouni Oueddei pada tahun 1982.

Menurut kelompok HAM Chad dan internasional, Habre bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.