Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof. Muhadjir Effendy Ditunjuk Jadi Mendikbud

Rana Setiawan - Rabu, 27 Juli 2016 - 19:55 WIB

Rabu, 27 Juli 2016 - 19:55 WIB

502 Views

(Muhammadiyah)

Jakarta, 22 Syawwal 1437/27 Juli 2016 (MINA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung secara resmi mengumumkan perombakan atau reshufle kabinet, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7) siang.

Mantan Rektor kelima Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, MA., salah satu nama yang disebutkan Jokowi dalam perombakan kabinet kerja kali ini, diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), menggantikan Anies Baswedan.

Muhadjir lahir di Madiun 29 Juli 1956. Ia merupakan putra keenam dari sembilan bersaudara pasangan Soeroja dan Sri Soebita. Ayahnya adalah seorang guru madrasah yang juga aktif berorganisasi.

Saat ini, dia aktif sebagai Guru Besar Sosiologi, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang dan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi Pendidikan; Penelitian dan Pengembangan; dan Kebudayaan (2015 – 2020).

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Ia meneruskan tradisi lama di pemerintahan, yang mana Mendikbud paling sering diisi oleh kader Muhammadiyah, demikian Antara News melaporkan.

Karirnya sebagai akademisi dimulai sebagai karyawan honorer, dosen dan kemudian menjabat sebagai Pembantu Rektor III UMM sejak 1984 pada saat rektor UMM dijabat Prof Malik Fadjar. Malik Fadjar juga Menteri Pendidikan Nasional pada Kabinet Gotong Royong.

Pengalamannya sebagai wartawan saat kuliah membuatnya piawai dalam menghasilkan puluhan karya tulis dan tulisan di jurnal-jurnal  internasional.

Muhadjir menempuh pendidikan sarjana muda di IAIN Malang, kemudian meraih gelar sarjana di IKIP Negeri Malang, pendidikan pascasarjana Universitas Gadjah Mada dengan gelar Magister Administrasi Publik (MAP) 1996. Kemudian pada 2008, Muhadjir berhasil menyelesaikan pendidikan strata tiga bidang sosiologi militer di Program Doktor Universitas Airlangga.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Selain pendidikan formal, dia juga beberapa kali mengikuti kursus di luar negeri, antara lain di National Defence University, Washington DC (1993) dan di Victoria University, British Columbia, Canada (1991).

Saat menjabat sebagai Rektor UMM, Muhadjir berhasil membawa UMM menjadi kampus swasta terkemuka di tanah air dan terbaik di Jawa Timur.

Saat ini, dia juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS-PTIS), Ketua Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Jawa Timur, dan Wakil Ketua Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS).

Muhadjir juga tercatat sebagai anggota Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jawa Timur dan anggota Dewan Peneliti Daerah Jawa Timur. Ia juga dipercaya sebagai pembina sekaligus penasihat pada beberapa lembaga seperti Badan Narkotika Nasional (BNN), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), dan masih banyak lagi. (T/R05/R03)

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
MINA Preneur
MINA Preneur
MINA Millenia